SURABAYA - Jembatan Suramadu bersiap menyambut padatnya arus mudik dan balik Lebaran. Sebagai langkah awal, Rabu dini hari (17/7) petugas dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V mengecek konstruksi bangunan jembatan itu.
Pengecekan itu dilakukan pada bentang tengah jembatan atau di titik km 3. Pengecekan dimulai dengan pemasangan alat pendeteksi untuk melihat kekuatan frekuensi getaran jembatan saat diberi guncangan.
Alat berupa chip yang terpasang di sisi tengah jembatan tersebut dihubungkan dengan program pendeteksi atau bridge diagnostics. Alat itu bekerja saat diberi guncangan keras dari sebuah truk yang melewati "polisi tidur" dari kayu yang diletakkan di tengah jembatan.
Selama pengecekan yang berlangsung sekitar 30 menit, jembatan terpanjang di Indonesia itu ditutup untuk kendaraan umum. ""Malam ini kami melakukan pengecekan kondisi konstruksi jembatan dengan metode membuat guncangan buatan,"" terang Arya Panji, salah seorang staf dari BBJN V. Berdasar hasil pengecekan, menurut Arya, kondisi jembatan masih baik.
Pengecekan seperti itu memang baru pertama dilakukan sejak jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dan Jawa tersebut dioperasikan pada Maret 2009. ""Pengecekan juga bagian dari perawatan jembatan yang telah dijadwalkan kurang lebih tiga sampai lima tahun sekali,"" ungkap Arya.
Hasil pemeriksaan akan dibawa ke kantor BBJN V untuk dicermati. Namun, berdasar hasil yang diungkapkan petugas, frekuensi vertikal jembatan mencapai 0,3 Herzt dari standarnya 0,23 Herzt. ""Jika angkanya di atas dari standar awal pembangunan, artinya jembatan dalam kondisi yang cukup baik,"" terang Arya.
Hasil tepatnya terkait semua pengecekan tersebut baru akan diketahui dalam beberapa hari ke depan. Hasil itu akan dilaporkan kepada pihak-pihak terkait.
Kepala Tol Suramadu Suhariono menjelaskan, pengecekan merupakan salah satu agenda rutin untuk perawatan. Kali ini kebetulan waktunya memang berdekatan dengan arus mudik dan balik.
Terkait kesiapan Jembatan Suramadu untuk menampung kendaraan saat arus mudik dan balik, Suhariono mengaku siap. ""Tahun ini prediksi arus mudik terjadi pada H-1 Lebaran. Kami telah mengantisipasinya dengan menambah jumlah petugas dan jalur, terutama yang mengarah ke Madura,"" ungkapnya.
Rencananya, ada empat sampai lima jalur yang disiapkan khusus untuk roda dua. ""Rekayasanya nanti, mungkin jalur roda empat dikurangi dan dibuat untuk roda dua karena jumlahnya memang lebih banyak,"" tandasnya. (zal/c6/nw)
Pengecekan itu dilakukan pada bentang tengah jembatan atau di titik km 3. Pengecekan dimulai dengan pemasangan alat pendeteksi untuk melihat kekuatan frekuensi getaran jembatan saat diberi guncangan.
Alat berupa chip yang terpasang di sisi tengah jembatan tersebut dihubungkan dengan program pendeteksi atau bridge diagnostics. Alat itu bekerja saat diberi guncangan keras dari sebuah truk yang melewati "polisi tidur" dari kayu yang diletakkan di tengah jembatan.
Selama pengecekan yang berlangsung sekitar 30 menit, jembatan terpanjang di Indonesia itu ditutup untuk kendaraan umum. ""Malam ini kami melakukan pengecekan kondisi konstruksi jembatan dengan metode membuat guncangan buatan,"" terang Arya Panji, salah seorang staf dari BBJN V. Berdasar hasil pengecekan, menurut Arya, kondisi jembatan masih baik.
Pengecekan seperti itu memang baru pertama dilakukan sejak jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dan Jawa tersebut dioperasikan pada Maret 2009. ""Pengecekan juga bagian dari perawatan jembatan yang telah dijadwalkan kurang lebih tiga sampai lima tahun sekali,"" ungkap Arya.
Hasil pemeriksaan akan dibawa ke kantor BBJN V untuk dicermati. Namun, berdasar hasil yang diungkapkan petugas, frekuensi vertikal jembatan mencapai 0,3 Herzt dari standarnya 0,23 Herzt. ""Jika angkanya di atas dari standar awal pembangunan, artinya jembatan dalam kondisi yang cukup baik,"" terang Arya.
Hasil tepatnya terkait semua pengecekan tersebut baru akan diketahui dalam beberapa hari ke depan. Hasil itu akan dilaporkan kepada pihak-pihak terkait.
Kepala Tol Suramadu Suhariono menjelaskan, pengecekan merupakan salah satu agenda rutin untuk perawatan. Kali ini kebetulan waktunya memang berdekatan dengan arus mudik dan balik.
Terkait kesiapan Jembatan Suramadu untuk menampung kendaraan saat arus mudik dan balik, Suhariono mengaku siap. ""Tahun ini prediksi arus mudik terjadi pada H-1 Lebaran. Kami telah mengantisipasinya dengan menambah jumlah petugas dan jalur, terutama yang mengarah ke Madura,"" ungkapnya.
Rencananya, ada empat sampai lima jalur yang disiapkan khusus untuk roda dua. ""Rekayasanya nanti, mungkin jalur roda empat dikurangi dan dibuat untuk roda dua karena jumlahnya memang lebih banyak,"" tandasnya. (zal/c6/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Kendari Telan Satu Korban Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi