jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan Polri, TNI dan BIN memastikan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang steril dari ancaman teroris. Bambang mengatakan, sekecil apa pun ancaman yang terjadi tidak boleh dibiarkan.
“DPR mendorong Polri, TNI dan BIN meningkatkan intensitas operasi untuk melumpuhkan sekaligus mengeliminasi ancaman dari sel-sel teroris,” kata Bambang, Selasa (10/7).
BACA JUGA: Saran Bamsoet Atasi Radikalisme di Masjid Lembaga Pemerintah
Bambang menambahkan, teroris selalu mencari momentum untuk beraksi. Misalnya, terduga teroris yang ditembak mati di jalan layang Pamanukan, Subang, Jabar, pada 22 Juni 2018 lalu yang diduga berencana melakukan teror saat pencoblosan pilkada serentak 2018.
Sedangkan Asian Games ke-18 yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018 bakal dihadiri delegasi dari 45 negara peserta dengan jumlah atlet mencapai 16 ribu orang. Pada momentum seperti Asian Games itulah para teroris mencoba mencari cara dan peluang untuk melancarkan aksinya.
BACA JUGA: Stadion Patriot Bersiap Jelang Asian Games 2018
“Dengan beraksi di arena atau pesta-pesta besar seperti Asian Games, para teroris berharap aksinya mendapatkan perhatian dari komunitas internasional. Keamanan penyelenggaraan Asian Games 2018 benar-benar menjadi pertaruhan bagi Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan, pimpinan DPR memberi perhatian serius pada insiden ledakan bom ikan di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pekan lalu. Menurutnya, insiden itu menjadi bukti tentang masih adanya sel-sel teroris yang aktif dan terus mengintai.
BACA JUGA: PB ISSI Gelar Kejuaraan untuk Pemanasan Atlet Asian Games
Mantan ketua Komisi III DPR itu mengatakan aktivitas sel-sel teror tampak dari temuan yang memperlihatkan pemilik bom Pasuruan merupakan anggota jaringan teroris. Menurutnya, pemilik bom Pasuruan memiliki latar belakang sebagai mantan narapidana teroris yang bebas dari penjara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta, pada 2015.
Selanjutnya, pelaku bom pasuruan berafilias dengan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Depok, Jawa Barat, dan Medan, Sumatera Utara. Pelaku juga diduga diduga terlibat ledakan bom sepeda di Kalimalang, Jakarta Timur, pada 2010 lalu.
Bambang mengatakan, berdasar catatan itu maka pemilik bom Pasuruan diduga berinteraksi dengan rekan-rekannya sesama anggota jaringan teroris. “Kemungkinan inilah yang harus diwaspadai bersama,” tegas legislator Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet, ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkominfo Jamin Internet Aman saat Asian Games 2018
Redaktur : Tim Redaksi