Jelang Debat Pilkada, Eri Cahyadi Minta Restu Guru dan Sahabat

Selasa, 03 November 2020 – 10:44 WIB
Eri Cahyadi menemui guru dan sahabat semasa sekolah. Foto: source for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyempatkan diri secara khusus meminta doa restu kepada guru dan temannya semasa di bangku SD, SMP dan SMA, jelang debat perdana Pilkada Surabaya, Rabu (4/11).

Reuni yang digelar pada sebuah rumah makan di Jalan Musi itu diikuti oleh puluhan orang perwakilan mantan guru dan teman semasa sekolah Eri Cahyadi di bangku SD Ketintang 3, SMP 21 dan SMA 21 Surabaya.

BACA JUGA: Suroboyo Kotrek Club Dukung Eri Cahyadi-Armuji

Setelah memberikan sambutan kepada teman-temannya di SD, SMP dan SMA, Eri minta doa dari para gurunya.

Saat lantunan doa dibacakan oleh pensiunan guru, Eri terlihat berkaca-kaca.

BACA JUGA: Putra Bu Risma Ungkap Alasan Kenapa Harus Dukung Eri Cahyadi dan Armuji

"Ya Allah dengan rida-Mu, kami bapak ibu guru SDN 3 Ketintang, SMPN 21, dan SMAN 21 mengizinkan dan merestui Pak Eri menjadi Wali Kota Surabaya," kata perwakilan pensiunan guru SMPN 21 Surabaya, Senin (2/11).

"Semata-mata hanya dengan rida-Mu pula, semoga jalan Nak Eri menjadi Wali Kota Surabaya tidak ada halangan apa pun," kata guru tersebut.

BACA JUGA: PSI: Eri Cahyadi Baru Sebulan Bergerak, Machfud Arifin Sudah Tersalip

Setelah itu, perwakilan guru dan teman semasa sekolah Eri Cahyadi terlihat mengamini doa pensiunan guru tersebut. Suasana menjadi haru.

Setelah acara usai, Eri mengungkapkan, ia mengungkapkan guru ialah ibarat sosok orang tua yang tidak bisa tergantikan perannya.

"Sosok guru itu adalah orang tua yang tidak mungkin tergantikan oleh siapa pun. Karena saya bisa berdiri disini, saya bisa menjabat di pemerintah kota itu semuanya karena guru saya. Tadi saya minta doanya, saya minta ridanya. Karena saya yakin orang tua saya selain di rumah, ada di sekolah," kata Eri.

Dia mengungkapkan, dirinya sempat mengusap air mata saat didoakan mantan gurunya lantaran teringat peran orang tua dan gurunya dalam kehidupannya hingga saat ini.

"Sekarang beliau hadir mendoakan saya, memberikan dorongan dan itu membuat saya mengatakan kasih guru itu, kasih guru sangat tulus dan tiada batas, guru ini pahlawan tanpa tanda jasa," lanjut Eri.

"Saya menjadi seperti ini dan siapa pun yang berhasil tidak lepas dari tangan orang tuanya dan tangan seorang guru. Tadi menitikkan air mata, saya betul-betul meminta doanya dan minta maaf kalau saya ini salah. Karena bagaimanapun doanya beliau-beliau itu mustajab di dunia ini," imbuhnya.

Eri pun mengaku sempat mendapatkan pesan dari pensiunan guru semasa sekolah dulu, jika dirinya tetap menjadi sosok yang tetap rendah hati dan tetap santun.

"Beliau mengatakan Mas Eri harus tetap menjadi yang dulu dan sekarang. Beliau mengatakan Mas Eri adalah rendah hati. Saya pun demikian, saya berharap kepada bapak ibu guru untuk menganggap saya seperti putranya, bukan pejabat. Sehingga, sampai kapan pun, bahkan ketika nanti saya diijabah sebagai wali kota, saya minta dipanggil sebagai Eri atau Nak saja," tandas Eri.

Suasana temu guru dan teman semasa sekolah tiga jenjang itu makin menghangat. Mereka terlihat saling mengingat ingat waktu-waktu semasa sekolah. Tegur sapa dan canda gurau pun terjadi dalam momen itu.

Supriyoko salah satu pensiunan Guru SMPN 21 yang pernah menjadi wali kelas Eri Cahyadi mengaku ingat betul anak didiknya itu semasa sekolah memiliki solidaritas tinggi sesama temannya.

"Solidaritasnya terhadap temannya yang kebetulan kurang mampu, dia tidak segan-segan membantu. Nah ini yang saya sukai. Jadi sudah mulai kecil. Jadi saat saya menjadi wali kelasnya dulu, sifat gotong royong dan peduli terhadap teman yang kurang mampu sangat diperhatikan, jadi jiwa sosialnya sudah mulai tertanam," kata Supriyoko.

Dia pun berharap kepada Eri Cahyadi, jika terpilih menjadi Wali Kota Surabaya menjadi pemimpin yang jujur dan amanah seperti Ibu Risma.

"Saya berharap Eri Cahyadi jika terpilih Wali Kota nanti, jadi pemimpin yang jujur dan amanah seperti Bu Risma," pungkasnya. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler