Jelang Hari Alquds Internasional, BARAQ Sebut Ada yang Berupaya Tutupi Kebiadaban Israel

Kamis, 04 April 2024 – 10:41 WIB
Presidium BARAQ, Abbas Husain (pertama dari kanan) di DPP ABI, Rabu (4/4). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presidium Barisan Aliansi Resistensi Al-Aqso (BARAQ), Abbas Husain mengungkapkan adanya upaya dari pihak-pihak yang bersimpati terhadap Israel untuk berusaha menutupi kebiadaban negara tersebut.

Pernyataan ini disampaikan menjelang peringatan Hari Al-Quds Internasional 2024 yang jatuh pada Jumat (5/4).

BACA JUGA: Bantuan Indonesia untuk Palestina dan Sudan Bentuk Diplomasi Kemanusiaan

"Ini juga harus menjadi satu titik berat daripada pembahasan di hari Al-Quds yang setiap tahunnya kita peringati dan kita suarakan," ujar Abbas di DPP Ahlulbait Indonesia (ABI), Jakarta Selatan, Rabu (4/4).

Dia menjelaskan upaya menutupi kebiadaban Israel di Palestina juga diikuti dengan narasi perdamaian atau solusi dua negara (Two State Solution).

BACA JUGA: BAZNAS Distribusikan Air Bersih untuk Pengungsi Palestina

Abbas juga mengkritik upaya beberapa negara yang berupaya melestarikan dan menjaga keberadaan Israel dengan mengusulkan konsep "Two State Solution" atau solusi dua negara.

Menurutnya, konsep tersebut adalah upaya untuk melegitimasi keberadaan Israel yang saat ini terus melakukan penjajahan dan genosida di Palestina.

Dia menyebutkan banyak negara yang berupaya untuk melestarikan dan menjaga kepentingan mereka terkait keberadaan Israel.

"Yang mau atau enggak mau akan digiring dengan zaman dan waktu sehingga terjebak dengan kalimat ‘sudah kadung lahir, sudah kadung ada, dan beranak-pinak sehingga mau dikemanakan anak-anak keturunannya’,” tutur Abbas.

Menurutnya, solusi dua negara tersebut tidak dapat diterima dan ditolerir karena Palestina memiliki keinginan untuk menentukan nasib sendiri, kedaulatan, dan kemerdekaannya.

“Karena setiap manusia, setiap negara selalu mengedepankan terkait masalah kedaulatannya, kemerdekaannya, dan kebebasannya sebagai negara yang independen," tegas Abbas.

Abbas juga menyoroti sikap negara-negara di Asia dan Afrika yang selalu mengedepankan masalah kebebasan usai meraih kemerdekaan.

Namun, ironisnya masalah kolonialisme dan penjajahan di Palestina masih terus bergulir, dengan puncaknya pada peristiwa 7 Oktober yang dikenal sebagai Taufanul Aqso (Badai Al-Aqso).

"Pemberitaannya hanya sesekali mungkin melewati tagline-tagline pemberitaan. Namun, sekarang menjadi cukup masif dan menjadi trending topic terus, tidak turun dan tidak surut," ucapnya.

BARAQ sendiri optimistis perlawanan dan pergolakan yang terus dilakukan oleh masyarakat Palestina akan menjadi puncak dan masa akhir dari kolonialisme Israel.

“Pembuktian itu nanti kita akan lihat setelah beberapa waktu yang akan lewat, apakah Israel akan tetap berusaha untuk mempertahankan kolonialismenya dan dibantu dengan blok-bloknya ataukah mereka akan terusir," pungkas Abbas.

Sebagai informasi, BARAQ telah mengintegrasikan diri dengan sejumlah instansi dan lembaga untuk menggelar Hari Alquds Internasional 2024 di 15 lokasi di Indonesia. 

Tujuan peringatan ini adalah untuk menjaga isu Palestina dan mengawal segala hal yang berkaitan dengan hak-hak warga negaranya.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler