Jelang Idul Adha, Harga Daging Naik

Kamis, 25 Oktober 2012 – 11:11 WIB
ACEH--Menjelang hari raya Idul Adha 1433 H, harga daging sapi mencapai Rp120 ribu perkilo. Tingginya harga penjualan daging sapi dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakayat, sementara persediaan bagi pedagang terbatas.

Fajri salah seorang pedagang di Gampong Cot Masjid perbatasan Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mengakui, harga jual daging sapi sudah tembus Rp 120 ribu perkilo, sedangkan untuk harga tulang dijual Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu perkilo. “Sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya, menjelang muegang puasa maupun jelang lebaran Idul Fitri permintaan masyarakat meningkat,”ujarnya, Rabu (24/10).

Menurutnya, masyarakat Aceh lebih suka mengkonsumsi daging sapi dibandingkan daging kerbau. Sebab, lanjutnya, daging sapi tidak ada pantangan, baik bagi usia tua maupun orang tua sakit-sakitan.

Lebih lanjut, dia menambahkan,  stok daging sapi tersebut didatangkan dari Aceh Besar. Meski, katanya, harus membeli perekor mencapai Rp 10 Juta hingga Rp 15 Juta. “Walaupun harganya mahal dibandingkan hari-hari kami tetap membelinya, karena ini sudah menjadi kebutuhan keluarga jelang lebaran idul fitri maupun idul adha,”ujar warga di lokasi.

Sementara meugang kecil lebaran Idul Adha 1433 Hijriah, harga daging sapi dijual disejumlah lapak daging musiman di Bireuen mencapai Rp 110 ribu sampai Rp 120 ribu per-kilogram. Tingginya harga jual daging segar itu, disebabkan mahalnya harga hewan ternak dimaksud.

Hal itu diungkapkan, M.Yusuf Ahmad alias Cek Suh (55) warga Desa Cot Putek, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, kepada Rakyat Aceh, Rabu (24/10) pagi, ditemui dilapak daging Jalan Rel Kereta Api, Kota Bireuen. Dikatakannya, harga daging meugang kecil, rata-rata dijual para pedagang, Rp 110 ribu sampai Rp 120 per-kilogram.

“Modal kami keluarkan untuk beli seekor sapi berat dagingnya mencapai 120 kg, per-ekor sampai Rp 12 juta. Berat daging kurang dari itu, tentu harga lebih rendah. Meugang kecil ini, saya sembelih dua ekor sapi. Modal Rp 14,5 juta,” jelasnya. Seraya menambahkan, dari dua ekor sapi dipotong meugang itu, berat daging diperoleh dari dua ekor itu 190 Kg.

Sedangkan harga daging meugang jenis daging sapi di pasar Kota Langsa, dalam rangka menyambut lebaran Idul Adha 1433 H ini mencapai Rp. 100 Ribu/Kg. Harga tersebut merupakan HET tertinggi untuk daging di Langsa.

Zulkifli, salah seorang pedagang daging meugang di Kota Langsa kepada Rakyat Aceh saat ditemui ditempat usahanya mengatakan, harga daging sapi menjelang lebaran ini masih tergolong standar dan normal dari hari biasanya.

Karena sebelumnya dihari biasa harga daging dijual Rp 70-80 ribu/Kg, sementara di hari meugang menjadi Rp. 100 ribu/Kg, "Harga ini termasuk normal bila dibandingkan dengan hari biasa, karena ini momen meugang, maka wajar jadi sedikit naik dan itu masih normal,” ujarnya.

Namun demikian, menurutnya, pada hari puncak meugang yaitu Kamis (hari ini-red) kemungkinan harga jual daging meugang mengalami kenaikan mencapai Rp. 120 ribu/Kg. Dan hal itu tergantung dari stok daging yang dimiliki pedagang, cukup atau tidak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Disinggung animo masyarakat membeli daging dalam rangka meugang ini, Zulkifli mengatakan, bila dibandingkan dengan meugang lebaran Idul Fitri lalu, tentunya tingkat daya beli masyarakat pada meugang Idul Adha ini sedikit menurun.

“Lihat saja, dua hari lagi lebaran pedagang daging masih sepi, biasanya dua hari seperti ini warga sudah menyerbu daging sapi untuk menyambut lebaran. Tapi penentuan banyak tidaknya warga yang membeli daging besok baru bisa dilihat di hari terakhir meugang,” sebut Zulkifli.

Dirincikannya, untuk meugang lebaran Idul Adha 1433 H ini dirinya menjual daging sapi lokal atau sapi gampong dengan harga Rp. 100 ribu/Kg. Sementara untuk tulang dan daging sampingan dijual seharga Rp. 50 ribu/Kg. (tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Investasi Rp 49 M di Lombok

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler