Jelang Idul Adha, Harga Sapi Tembus Rp 10 Juta per Ekor

Sabtu, 27 September 2014 – 20:17 WIB

jpnn.com - SIMALUNGUN – Harga hewan kurban jenis lembu atau sapi menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 5 Oktober mengalami kenaikan.

Untuk lembu dengan bobot daging sekitar 80 kg dijual Rp10 juta dari sebelumnya Rp9 juta. Demikian juga harga kambing rata-rata Rp1,7 juta per ekor atau mengalami kenaikan sekitar Rp500 ribu dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Kapolda Resmikan Gedung Sumbangan Pengusaha

Hanya saja, beberapa hari belakangan ini, hewan kurban di Simalungun mulai sulit didapat. Beberapa masyarakat yang hendak berkurban mengaku kesulitan mencari sapi dan kambing untuk dijadikan kurban.

Hal itu diakibatkan tingginya permintaan dari Provinsi Sumut, Provinsi Sumatera Barat, dan Riau.

BACA JUGA: Risma Resmikan Rumah untuk Selamatkan Anak Surabaya

“Banyaknya permintaan membuat peternak menaikkan harga,” kata Adi, agen lembu dari Perbaungan, Kabupaten Serdang Badagai, di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Jumat (26/9).

Adi mengatakan, sulitnya mendapatkan hewan kurban di daerahnya, dia pun hijrah ke Simalungun.

BACA JUGA: Kepala Daerah Siap Lepas Ketua Parpol

“Kami sudah cari Tanah Jawa, tapi tak ada juga. Kalau pun ada, mahal. Lembu dengan bobot daging sekitar 80 kilogram Rp10 juta dari sebelumnya Rp9 juta per ekor.

Demikian juga harga kambing sudah naik. Kenaikan harga dari tahun lalu sekitar Rp 500 ribu per ekor, tergantung beratnya,” ucapnya seraya mengatakan, minimnya ternak lembu dan kambing sudah terjadi sejak lima tahun belakangan ini.

“Apalagi Padang dan Pekan Baru juga minta lembu dari sini, makanya susah nyarinya,” tambahnya,  seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN).

Sementara, Sukoso, pengurus Nazir Masjid di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, mengatakan, mereka membeli hewan kurban hingga ke pedesaan. Harga yang ditawarkan juga cukup mahal dibandingkan tahun lalu.

“Kamarin kami beli lembu harganya sudah Rp 9,5 juta dengan berat daging sekitar 90 kilogram, kambing bobot daging 15 kilogram saja sekarang sudah Rp1,5 juta. Itupun kami dapat dari pelosok-pelosok di daerah Simalungun,” ujarnya ditemui terpisah.

Sukoso juga mengakui, ada kenaikan harga dari tahun sebelumnya. “Dari yang punya ternak saja harganya sudah mahal, apalagi dari agen?” tandasnya.  (lud/des)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Sidak, Temukan Sapi Gelonggongan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler