jpnn.com - JAKARTA - Pimpinan Ar-Rahman Qur'anic Learning (AQL) Islamic Center, Ustadz Bachtiar Nasir, mengharapkan umat Islam yang sebentar lagi akan merayakan Idul Adha agar implementasi sedekah itu harus disalurkan melalui kurban.
Dengan berkurban, kata Ust. Bachtiar, bukan hanya menjadi jalan bagi sekeluarga masuk surga, tetapi juga akan membuka pintu-pintu rezeki bagi ummat Islam. Dengan banyak bersedekah atau berkurban pada Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah menjadi momentum penting bagi siapa yang ingin menambah kualitas kesejahteraan hidupnya.
BACA JUGA: Kapal Kayu Tenggelam di Malaysia, 100 WNI jadi Korban
“Tidak harus berkurban dengan cara bergiliran. Misalnya, tahun ini giliran ibu karena tahun lalu gilaran bapak. Lalu tahun depan giliran anak. Kalau hanya mampu satu kambing, satu saja. Kalau mampu satu sapi, yang satu sapi dengan memasukkan semua anggota keluarga hingga pembantu atau keluarga lain yang kurang mampu. Yang mampu dua, tiga sapi, ya harus berkurban sebanyak ia mampu. Jadi jangan karena gara-gara resesi ekonomi, kurbannya jangan ditunda-tunda,” katanya di Jakarta, Kamis (3/9).
Berkaitan dengan momentum Idul Adha, AQL Islamic Center melalui LAZIS Ar-Rahman membuka tiga Paket Qurban yakni Berkurban di Dalam Negeri, Luar Negeri, dan Tolikara. Paket Qurban Dalam Negeri sebesar; Kambing Rp2.200.000/ekor, Sapi Rp15.400.000/ekor, dan Sapi Kolektif Rp2.200.000/orang.
BACA JUGA: Menkopolhukam, Kapolri, dan Jaksa Agung Datangi PLN, Ada Apa...?
Lalu, Paket Kurban Luar Negeri akan disalurkan ke Gaza, Suriah, Somalia, san Rohingya. Nilainya, Kambing Rp. 4.000.000/ekor dan Unta Rp. 25.000.000/ekor.
Sementara itu, paket qurban untuk Tolikara menjadi prioritas tersendiri pasca insiden pembubaran Shalat Idul Fitri oleh massa GIDI pada 17 Juli 2015 lalu. Daerah pedalaman Papua dengan mayoritas muslim dimana terjadi penindasan hak asasi manusia dan adanya islamphobia, LAZIS Ar-Rahman berupaya membangun kembali ruh dan jiwa masyarakat Tolikara melalui paket Qurban Untuk Tolikara untuk Sapi Rp. 35.000.000/ekor.
BACA JUGA: Mencopot Buwas akan Merusak Skema Penegakan Hukum dan Tata Pemerintahan
“Untuk Tolikara memang kita pasang bgi orang yang mampu karena mahal biaya hidup di Tolikara. Bensisn satu liter saja bisa Rp50 ribu. Jadi, hanya orang bersyukur yang bisa menyambut seruan ini,” terang Ustadz Bachtiar Nasir.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Gelar Pertemuan dengan Partai Penyeberang Itu, Ini Pernyataan KMP
Redaktur : Tim Redaksi