jpnn.com, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Sumsel harus memonitor langsung dengan rajin turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan menjelang Idulfitri.
"Jangan hanya mendengar laporan, kita harus turun langsung untuk memonitoring ketersediaan pangan, harga, dan keyamanan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok tersebut," tegas Herman Deru pada acara High Level Meeting (HLM) yang diselenggarakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ballroom Hotel Aryaduta, Selasa (11/4).
BACA JUGA: Pujian dan Harapan Gubernur Sumsel Herman Deru di Hari Jadi ke-21 Kabupaten Banyuasin
Kegiatan yang diselenggarakan TPID tersebut juga sebagai langkah mengintensifkan upaya pengendalian inflasi yang selama ini memang telah dilakukan TPID Sumsel.
"Ini merupakan langkah konkrit kami dalam mengendalikan inflasi di daerah ini. Kita jangan lalai terhadap tekanan inflasi yang setiap saat bisa terjadi," ujarnya.
BACA JUGA: Tok! DPRD Provinsi Terima LKPj Gubernur Sumsel 2022
Apalagi, lanjut Herman Deru, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Idulfitri, inflasi di sejumlah daerah kerap terjadi.
Hal itu disebabkan karena tingginya permintaan atas suatu barang.
"Ini yang harus jadi perhatian kita. Harga maupun stok bahan pangan harus terus dipantau sehingga inflasi dapat dikendalikan," tegasnya lagi.
Menurut Herman Deru, sejauh ini stok ketersediaan pangan di Sumsel sangat aman.
"Tinggal dipantau saja bagaimana cara distribusinya. Bukan itu saja, kita juga harus memonitor pangan lain seperti beras, daging dan ikan yang biasanya juga mendominasi gejolak harga di pasar," imbuhnya.
Sebagai salah satu penghasil pangan terbesar di Indonesia, Herman Deru meyakini Sumsel akan mampu mengendalikan laju inflasi yang kerap terjadi di sejumlah daerah lain menjelang Idulfitri.
"Sumsel ini salah satu penghasil pangan khususnya beras di Indonesia. Namun begitu, ini harus dijaga. Jangan sampai justru ada gejolak harga. Satgas pangan harus memantau setiap apapun yang terjadi di lapangan," paparnya.
Bahkan, jauh sebelum HBKN Ramadan dan Idulfitri 1444 H, Sumsel terus melakukan upaya pengendalian inflasi.
Makanya tak heran, jika Sumsel disebut-sebut sebagai salah satu provinsi terbaik dalam pengendalian inflasi secara nasional.
Hal itu juga tak lepas dari inisiasi Gubernur Herman Deru yang terus menggaungkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
GSMP sendiri memiliki andil cukup besar dalam menekan laju inflasi.
Menurt Herman Deru, GSMP ini tidak hanya dapat mengendalikan laju inflasi, tapi juga mampu menekan angka kemiskinan dan stunting.
"Baru di tahun 2022, angka kemiskinan di Sumsel bisa di angka sebelas persen. Jika nantinya upaya ini terus serius dilakukan, bukan tidak mungkin angka kemiskinan di Sumsel menjadi satu digit," pungkasnya.
Sebagai informasi HLM TPID Sumsel dihadiri Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Nur Cahyo Heru Prasetyo, Pimpinan Perusahaan Umum Bulog Kanwil Sumsel Babel Mohamad Alexander, serta sejumlah wali kota dan bupati di Sumsel. (mrk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi