Jelang KLB, PSSI Butuh Figur yang Independen dan Profesional

Kamis, 04 April 2019 – 12:58 WIB
Ilustrasi PSSI. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Suksesi kepemimpinan di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indoenesia (PSSI) masih menjadi wacana hangat saat ini. Seiring dengan rencana Kongres Luar Biasa (KLB), mulai banyak dorongan untuk memunculkan sosok Ketua Umum PSSI yang baru.

KLB juga dinilai sebagai momentum untuk bersih-bersih dari orang-orang yang tidak dipercaya dan tidak kredibel.

BACA JUGA: Kasus Pengaturan Skor: Dari 15 Anggota Exco PSSI, Hanya 2 tak Terlibat? Ngeri

BACA JUGA: Meski Banyak Masalah, Iwan Budianto Pantas Jadi Plt Ketum PSSI

Figur yang dinilai tepat adalah sosok independen dan profesional tentu saja memiliki kecintaan pada sepak bola.

BACA JUGA: Gusti Randa dan Exco PSSI Beda Pendapat soal Iwan Budianto

Tokoh pendukung setia Persib Bandung alias bobotoh Eko Noer mendukung wacana yang bergulir untuk tidak memberikan tempat bagi politikus menduduki Ketua Umum PSSI.

“Terus terang saya merasa tidak nyaman PSSI dipimpin oleh orang-orang yang berjubah politik," kata Eko kepada wartawan, Kamis (4/4).

BACA JUGA: Liga 1 2019 Dimulai 8 Mei

Ia menegaskan penyelenggaraan KLB nanti adalah titik menuju lebih baik. KLB saat ini, menurutnya, bukan sekadar mengganti Ketua Umum melainkan bersih dari tangan-tangan kotor orang-orang yang masih bercokol yang sudah tidak bisa dipercaya dan tidak kredibel.

Beredar nama-nama Caketum PSSI di masyarakat seperti Pengusaha Erick Thohir, Akademisi Hendri Satrio, Praktisi Sepak Bola Achsanul Qosasi dan dari Plt Ketum PSSI saat ini, Iwan Budianto.

Eko menginginkan figur Ketua Umum PSSI mendatang adalah calon yang independen dan profesional atau setidaknya mantan pemain yang memiliki visi besar tentang perkembangan sepak bola Indonesia. "Dari kalangan pesepakbola misalnya Bambang Pamungkas paling tepat menjadi nahkoda federasi sepak bola Indonesia. Atau setidaknya independen dan profesional," pungkasnya.

Sementara itu pemerhati isu sepak bola Andi Sururi mengatakan nama-nama Calon Ketum PSSI di atas memiliki sisi kelemahan dan kelebihannya.

Ia mengatakan PSSI perlu diurus oleh orang-orang baru. Kedua figur di atas yakni Iwan Budianto dan Achsanul Qosasih adalah nama-nama lama yang artinya turut bertanggungjawab atas setiap kegagalan pengelolaan federasi sepak bola selama ini. "Saya konsisten untuk mengatakan bahwa PSSI perlu diurus orang-orang baru," tegasnya.

Andi menilai pengusaha kondang Erick Tohir adalah figur yang paling polupuler di mata masyarakat untuk mengisi jabatan Ketum PSSI. Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Erick seorang profesional muda dan juga berpengalaman mengelola olahraga, khususnya sepak bola.

Namun, persoalannya cuma satu, bersediakah Erick dicalonkan, karena beberapa kali dia mengisyaratkan tidak berminat.

Andi juga menyoroti nama akedemisi seperti Hendri Satrio memang nama baru di dunia sepak bola. Tetapi, kapasitasnya sebagai ketua Sepak bola Indonesia Juara (SIJ) telah menunjukkan dan menaruh perhatian khusus terhadap persepakbolaan di Tanah Air.

Menurutnya, Hendri bisa mewakili kalangan akademisi dan profesional muda, dan yang paling penting adalah, bisa menjadi sosok baru yang belum terkontaminasi oleh karut marut sepakbola selama ini. "Kita tunggu saja ide-ide apa yang dia punya untuk memulihkan organisasi ini," ujarnya.

Sementara nama-nama lainnya Caketum PSSI yang beredar, menurut Andi, sebenarnya masyarakat cukup berharap PSSI diisi oleh mantan pemain. Dari kalangan ini, dua figur yang selama ini cukup vokal terhadap PSSI yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Rochie Putiray.

“Jadi ini menarik untuk memberi mereka challenge (tantangan) kepada mereka untuk membenahi rumahnya sendiri,” ujarnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Tunggak Hadiah Juara Liga 3, Menpora Bilang Begini


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler