Jelang Konferwil PWNU DKI Jakarta, Jazilul Fawaid Gelar Doa Bersama

Senin, 22 Maret 2021 – 07:39 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr Jazilul Fawaid SQ MA menggelar doa bersama dalam kegiatan bertajuk "Silaturahim Nahdliyin Selamatan dan Ruwahan" di rumah dinasnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/3).

Kegiatan ini digelar menjelang pelaksanaan Konferensi Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil PWNU) DKI Jakarta pada 2 April 2021 mendatang.

BACA JUGA: Gus Jazil Maju Calon Ketua PWNU DKI Jakarta untuk Mengabdi

Doa bersama ini dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, dan jajaran PWNU, PCNU, serta MWCNU se-DKI Jakarta.

Hadir pula sesepuh NU DKI KH Muhyidin Ishak, penceramah KH Fikri Haikal Zainuddin MZ, Katib Syuriah PWNU DKI KH A Zahari.

BACA JUGA: PBNU Dorong Literasi Kepada Kaum Muda Nahdliyin

Turut hadir jajaran PCNU dari enam kota/kabupaten yakni Ketua PCNU Jakarta Timur Gus Azas Rulyaqien, Ketua PCNU Jakarta Pusat Gus Syaifudin, Ketua PCNU Jakarta Selatan KH Abdul Rozak Alwi, Ketua PCNU Kepulauan Seribu H Sumarno, dan Sekretaris PCNU Jakarta Barat H Endang Hermansyah.

Hadir pula Rais Syuriah PCNU Jakarta Timur KH Ibnu Mulkan, Rais Syuriah PCNU Jakarta Pusat KH Kamaludin Machsan, Rais Syuriah PCNU Jakarta Selatan KH Lukman Hakim Zainudin, dan Rais Syuriah PCNU Jakarta Utara KH Nasihin Zain. Turut hadir jajaran MWC se-DKI Jakarta.

BACA JUGA: Jazilul Fawaid: Empat Pilar MPR Bukan Soal Pemahaman, Tetapi Praktik Sehari-hari

Kiai Said memimpin doa selepas pembacaan Alquran dan istigasah bersama. Selanjutnya, Kiai Said menyampaikan tausiyah agama. Dalam tausiyahnya, Kiai Said juga membahas terkait niat Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul, maju sebagai calon ketua PWNU DKI Jakarta pada konferwil mendatang.

Menurut Kiai Said, manusia mempunyai dua hawa nafsu. Pertama, nafsu yang berkaitan dengan ambisi tertentu yang disebut hawa nafsu ghodhobiyah.

"Orang yang punya ambisi ingin jadi apa pun, itu namanya ghodhobiyah-nya sedang berperan tetapi kalau niatnya baik, caranya baik, visi-misinya baik, maka namanya bukan nafsu ghodhobiyah, tetapi namanya himmah, cita-cita," tuturnya.

Langkah Gus Jazil untuk maju sebagai calon ketua PWNU dengan lebih dulu menggelar acara doa dan selamatan dinilai baik. "Dimulai dengan melakukan selamatan dulu, caranya baik, tidak membabi buta untuk memajukan NU," katanya.

Kiai Said juga menyoroti kondisi NU di DKI yang masih perlu banyak pembenahan. Dia mencontohkan, madrasah-madrasah di DKI umumnya tidak terpasang papan tulisan "LP Ma'arif NU".

Padahal, kata dia, mayoritas warga DKI menjalankan amaliyah ala ahlussunnah waljamaah.

"Ma'arif sama sekali tidak kelihatan (papan nama LP Ma'arif), yang kelihatan hanya Ansor dan Muslimat," ungkapnya.

Kiai Said berharap siapa pun yang terpilih sebagai ketua PWNU DKI ke depan agar memasang papan nama NU di berbagai lembaga pendidikan. "Siapa pun yang jadi, ya mudah-mudahan yang punya hajat ini (Gus Jazil)," katanya.

Kiai Said menambahkan bila seseorang memiliki visi dan misi, dilakukan dengan cara-cara yang baik maka namanya bukan ambisi, tetapi himmah.

"Nabi Muhammad punya ambisi yang besar, 'saya harus menang, Islam harus menang'. Sayyidina Abu Bakar juga punya himmah yang besar," ungkapnya.

Begitu pula para waliyullah dan para pendiri NU semua memiliki himmah yang besar. "Pengurus NU harus himmah-nya besar. Datangnya dari nafsu ghodhobiyah, kemudian dimanajemen dengan niat baik, cara baik, menjadi himmah," katanya.

Kedua adalah nafsu sahwatiyah. Misalnya, keinginan untuk menjadi kaya, hidup mewah, punya rumah megah dan uang banyak.

"Itu boleh, asalnya niatnya baik, caranya baik, tujuannya baik. Kita harus kaya, tetapi niatnya harus baik, cara baik, tujuan baik, misalnya untuk membangun NU. Kalau sudah demikian, namanya bukan syahwatiyah, tetapi azimah," paparnya.

Menurutnya, ketua NU harus memiliki azimah yang besar. "Seseorang kalau azimah-nya besar, insyaallah akan tercapai tujuannya. Kita pengurus NU harus kaya, tetapi tujuan, niat dan caranya baik, namanya azimah," katanya.

Sementara itu, Gus Jazil dalam sambutannya mengaku sangat senang atas kesediaan Kiai Said dalam acara silaturahmi di rumah dinasnya. Tak lupa, Gus Jazil pun mendoakan Kiai Said agar senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, dan kesuksesan dalam tugas-tugas memimpin NU.

Gus Jazil juga mengaku sangat senang atas kehadiran para ulama dan jajaran pengurus PWNU, PCNU, dan MWCNU se-DKI Jakarta.

"Alhamdulillah, hari ini saya merasa sangat berbahagia, bersyukur pada Allah SWT atas kehadiran teman-teman semuanya, para sahabat, keluarga besar Nahdliyin, bersilaturahmi di rumah dinas saya," ucapnya.

Gus Jazil mengaku sangat berterima kasih atas kehadiran almukarom Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

"Kemarin, saya sowan kepada beliau, luar biasa beliau menyanggupi untuk hadir. Ini kebahagiaan luar biasa buat saya sebagai wakil ketua MPR yang dari dulu memang mendapatkan berkah dari NU," ungkapnya.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran Jakarta itu berharap silaturahmi ini bisa mempererat hubungan di antara kalangan Nahdliyin, khususnya di DKI Jakarta.

Dalam kesempatan itu, dirinya pun menyampaikan niatnya untuk maju dalam Konferwil PWNU DKI pada 2 April mendatang.

"Saya juga berdoa agar Konferwil NU di DKI berjalan dengan lancar. Saya banyak disebut, 'Pak Jazil nyalon ketua PWNU ya?' Mumpung ada Pak Yai (Kiai Said), saya ingin matur sekalian supaya nggak banyak tanda tanya, sekaligus mohon doa restu," katanya.

Menurut Gus Jazil, niatnya maju sebagai ketua PWNU DKI Jakarta tak lain untuk mengabdi kepada NU. "Saya di PWNU ini hanya menjemput takdir. Mudah-mudahan saya diberikan takdir yang baik. Saya terpilih atau tidak, semoga itu takdir yang baik. Sebab doa saya itu selalu memohon agar Allah memberikan kelembutan ketika menetapkan takdirnya," katanya.

"Saya ingin menjemput takdir apakah nanti kiai restu atau teman-teman PC nanti memberikan dukungan maka akan ditakdirkan menjadi ketua PWNU, mudah-mudahan ini menjadi takdir yang baik buat saya dan juga buat teman-teman PC, PW, dan seluruh yang hadir. Itu saja sebenarnya yang menjadi maqsuduhul a'dhom-nya," pungkas Gus Jazil. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler