jpnn.com, PALEMBANG - Osvaldo Lessa sudah diberhentikan dari jabatan pelatih kepala, 17 Juni lalu.
Langkah itu dinilai sebagai tindakan penyelamatan Sriwijaya FC dalam perburuan gelar juara Liga 1 2017.
BACA JUGA: Laga Sriwijaya vs Perseru Ditunda
Manajer Nasrun Umar menaikkan pekerjaan, Hartono Ruslan dari asisten menjadi carteker pelatih kepala sementara.
Sepak terjak Hartono Ruslan bersama klub peraih gelar double winner edisi 2007/2008 itu akan dimulai 7 Juli nanti. Yu Hyun Koo dan kawan kawan ditantang Arema FC pada laga pekan ke-13.
BACA JUGA: Inilah PR Berat Caretaker Sriwijaya FC Sebelum Kompetisi Kembali Bergulir
Sriwijaya FC tidak boleh keder melawat ke markas Sigo Edan –julukan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Skuat Jakabaring harus percaya bahwa tidak ada tim yang sempurna di dunia ini, bahkan di Liga 1 sekali pun. Artinya, setiap tim punya kelemahan dan bisa dikalahkan meski Singo Edan belum tersentuh kekalahan dalam enam pertandingan di depan publik sendiri.
BACA JUGA: Usai Libur Lebaran, Skuat Sriwijaya FC Langsung Digeber Latihan Fisik
Dari enam pertandingan home, Arema FC mampu mengoleksi 14 poin dari empat kemenangan dan dua kali imbang. Hasil imbang diperoleh saat menjamu Perseru Serui (0-0) dan Madura United (1-1). Sedangkan empat kemenangan dibukukan saat menjamu Bali United (2-0), Mitra Kukar (2-0), Barito Putera (1-0), dan Bhayangkara FC (2-0).
"Mereka tim bagus buktinya belum sekalipun kalah di kandang. Kami akan berjuang untuk hindari kekalahan di kandang Arema. Syukur dapat satu poin, jika bisa memenangkan pertandingan saya kira akan lebih baik," terang Pelatih Caretaker Sriwijaya FC, Hartono Ruslan.
Misi memungut poin bahkan merampok tiga angka dari melawan Arema FC di kandangnya bukan hal mustahil. Klub kebanggaan masyarakat Sumsel ini pernah melakukannya saat menjadi tamu Arema pada 2012.
Ketika kompetisi kasta tertinggi di Indonesia masih bernama Indonesia Super League (ISL), Sriwijaya FC pernah permalukan Arema 1-5 di Kanjuruhan.
Kemenangan langka itu merupakan satu-satunya hasil positif yang diraih Sriwijaya FC selama jadi tamu Arema di Malang sejak kompetisi profesional digulirkan pada 2008 hingga sekarang.
Klub identik dengan jersey kuning ini harus bisa memanfaatkan hasil fenomenal pada 2012 itu sebagai spirit tanding saat menantang Arema 7 Juli nanti.
Semangat itu penting karena pemain Sriwijaya FC akan main di bawah dua tekanan. Pertama, tekanan dari pemain Arema di lapangan.
Mengingat, mereka baru saja mendapatkan momentum kemenangan dengan mengalahkan Bali United 2-0 pada 17 Juni lalu setelah di dua pertandingan sebelumnya mereka kesulitan menang.
Kalah 0-2 dari tuan rumah Persija Jakarta (2/6) dan ditahan imbang Perseru Serui 0-0 (10/6).
Kedua, pasukan Hartono Ruslan dkk akan melawan tekanan dari suporter Arema, Aremania, yang setia mendukung perjuangan Cristian Gonzales bersama rekan-rekan dari tribun penonton.
Namun, jika Yu Hyun Koo dan kawan-kawan bisa mengatasi tekanan bahkan mampu membalikkan keadaan, bukan tak mungkin Kanjuruhan akan berubah jadi rumah sendiri bagi anak asuh Hartono Ruslan.
Mengingat, Aremania juga gak terlalu respek kepada Aji Santoso. Mereka menilai, pelatih Arema FC tersebut belum bisa mengembalikan kegagahan Singo Edan di Liga 1.
Bahkan, tuntutan Aji mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala Arema sempat disuarakan Aremania karena Ahmad Bustomi beserta kolega ditekuk Persela Lamongan 0-4 (14/5), setelah di dua pertandingan sebelumnya kalah 0-1 dari PSM Makassar dan imbang 1-1 saat jamu Madura United.
Melawan Sriwijaya FC, pemain Arema dihinggapi lelah karena empat hari sebelum away ke Stadion Pakansari Bogor menantang tuan rumah PS TNI (3/7).
Sementara pemain Sriwijaya FC dapat istirahat panjang. Mereka unggul masa recovery karena pertandingan 3 Juli lawan Perseru Serui diundur 2 Agustus karena faktor keamanan.
Namun Hartono tetap merendah. Pelatih yang lahir dari Kota Apel ini tetap respek kepada anak asuh Aji Santoso. Dia menginstruksikan anak buahnya untuk berjuang sampai darah penghabisan.
Sekalipun dia tahu bahwa hasil positif lawan Arema akan menjadi pijakan awal Sriwijaya FC menuju momen kebangkitan setelah sulit menang jalani pertandingan selama Ramadan.
Dari empat laga selama puasa, hanya satu kemenangan diraih, yaitu unggul 3-1 atas Mitra Kukar (7/6). Sementara sisanya seri 0-0 saat jamu Madura United, kalah 1-2 dari Persela Lamongan, dan takluk 0-1 kepada Persija Jakarta.
"Saya tidak mau berpikir jauh-jauh. Saya kerja dulu semaksimal mungkin. Terkait hasil kita serahkan kepada Yang di Atas. Jika kita bekerja keras, hasil biasanya mengikuti dengan sendirinya," jelasnya merendah.
Manajemen Sriwijaya FC sangat berharap kepada Hartono Ruslan. Pelatih yang sudah masuk dalam ofisial tim Sriwijaya FC sejak 2011 ini bisa hadirkan banyak kemenangan sehingga bisa membayar poin yang hilang saat dipimpin pelatih sebelumnya.
Gara-gara sering puasa kemenangan, peringkat Sriwijaya FC melorot sampai ke posisi ke-13 dengan 14 poin dari 11 pertandingan.
Nah, lamanya Hartono bergumul dengan pemain Sriwijaya FC diharapkan bisa memudahkannya merealisasikan harapan manajemen. "Kami berharap di akhir putaran pertama Sriwijaya FC bisa merangsek ke papan atas. Semoga bisa terealisasi," terang Ahmad Haris, sekretaris Tim Sriwijaya FC. (kmd/ion)
HEAD TO HEAD SRIWIJAYA FC V AREMA FC
08/12/2016 ISC A Arema FC v Sriwijaya FC 3-2
14/08/2016 ISC A Sriwijaya FC v Arema FC 1-1
21/11/2015 Uji Coba Arema FC v Sriwijaya FC 2-0
11/01/2015 Trofeo Persija 2015 Arema v Sriwijaya FC 0-0
27/01/2015 SCM 2015 Sriwijaya FC v Arema FC 0-1
24/08/2014 ISL Arema FC v Sriwijaya FC 3 -1
09/02/2014 ISL Sriwijaya FC Arema FC 0-2
23/06/2013 ISL Sriwijaya FC v Arema FC 3-1
24/02/2013 ISL Arema FC v Sriwijaya FC 4-1
16/06/2012 ISL Sriwijaya FC v Arema FC 2-1
08/01/2012 ISL Arema FC v Sriwijaya FC 1-5
27/03/2011 ISL Arema FC v Sriwijaya FC 1-1
26/01/2011 ISL Sriwijaya FC v Arema FC 1-1
20/03/2010 ISL Sriwijaya FC v Arema FC 1-0
23/12/2009 ISL Arema FC v Sriwijaya FC 3-0
08/02/2009 ISL Sriwijaya FC v Arema FC 4-0
27/10/2008 ISL Arema FC v Sriwijaya FC 2-1
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timo Scheunemann: Klub Sepak Bola Tanah Air Belum Dewasa
Redaktur & Reporter : Budi