Jelang Kuliah Tatap Muka, Kemendikbudristek Pantau 1.000 Kampus

Senin, 13 Desember 2021 – 23:13 WIB
Plt Dirjen Diktiristek Nizam melakukan pemantauan persiapan kuliah tatap muka di UMY. Foto: Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Mayoritas perguruan tinggi tengah mempersiapkan pelaksanaan kuliah tatap muka pada semester genap 2021/2022.

Menurut Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek Aris Junaidi, persiapan pembelajaran tatap muka harus mengacu pada Surat Edaran Dirjen Diktiristek dan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran Tatap Muka. 

BACA JUGA: Mulai Kuliah Tatap Muka, Binus University Buat Aplikasi Mobile Khusus

Aris menjelaskan Kemendikbudristek tengah memantau persiapan pembelajaran tatap muka di sekitar 1.000 perguruan tinggi.

Pada semester ganjil 2021/2022 saja sudah ada 10 persen perguruan tinggi yang melaksanakan kuliah tatap muka. 

BACA JUGA: Kabar Terbaru Mobil Toyota Innova yang Jatuh ke Jurang, Warga Baru Temukan Ini

"Mayoritas perguruan tinggi baru siap tatap muka pada semester genap 2021/2022," kata Aris, Senin (13/12).

Sehari sebelumnya (12/12), Pelaksana tugas (plt.) Dirjen Diktiristek Nizam memantau persiapan kuliah tatap muka terbatas di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

BACA JUGA: Mobil Toyota Innova Jatuh ke Jurang, Para Penumpang Hilang, Ada Secarik Kertas

Salah satu dampak pandemi ialah kendala praktik dan pengasahan keterampilan di laboratorium maupun studio. Hal ini sulit dilakukan secara daring. 

"Pendidikan tidak sekadar pembelajaran. Ada proses penguatan keterampilan, mengasah kepekaan sosial, dan kemampuan berkolaborasi yang tidak bisa dipindahkan ke ruang daring," terang Nizam.

Oleh karena itu, kuliah tatap muka diperlukan untuk menekan angka learning loss di Indonesia.

Nizam mengungkapkan hasil studi beberapa lembaga menyebutkan pandemi berpotensi meningkatkan angka learning loss di Indonesia, khususnya pendidikan dasar dan menengah.

Untuk itu, Nizam mengajak perguruan tinggi dalam upaya menekan learning loss melalui program Kampus Mengajar.

“Program Kampus Mengajar merupakan salah satu upaya mengurangi learning loss yang terjadi di tingkat SD dan SMP. Kami berharap, perguruan tinggi berpartisipasi dalam program tersebut,” harap Nizam.

Nizam juga mengapresiasi perguruan tinggi Muhammadiyah yang telah memobilisasi sumber daya untuk membantu mahasiswa maupun masyarakat terdampak pandemi. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Max Verstappen Rebut Gelar Juara Dunia F1 2021, ExxonMobil Indonesia Bangga


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler