jpnn.com, BANDUNG - PSPS Riau dan PSIS Semarang akan bersua besok di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Laga ini merupakan pertandingan hidup mati penentu lolos ke semifinal Liga 2.
BACA JUGA: Dikalahkan Persebaya, PSPS Habis-habisan di Laga Terakhir
Meski begitu, mereka tidak langsung menggeber latihan setelah laga kedua pada Sabtu (18/11) yang berat.
Karena itu, PSPS yang kalah oleh Persebaya 0-1 (18/11) memutuskan untuk meliburkan diri dari latihan dan memberikan kesempatan pada pemain untuk sauna.
BACA JUGA: Buka 8 Besar Liga 2 Grup Y, Persebaya Surabaya Tekuk PSIS
Sedangkan, PSIS yang menang atas PS Mojokerto Putra 3-0 (18/11), melakukan senam pagi di sekitar Stadion Siliwangi kemarin.
Asisten pelatih PSPS Marwal Iskandar mengatakan, anak asuhnya sedang kelelahan. Kalau digeber latihan, maka akan rentan cedera. ’’Semua pemain juga tegang. Kompetisi yang sangat menguras fisik dan pikiran,’’ ujarnya. Dengan sauna, para pemain bisa lebih rileks.
BACA JUGA: PSPS Incar Kemenangan Agar Tenang di Laga Selanjutnya
’’Apalagi kami harus menjalani laga hidup mati Selasa besok (21/11) lawan PSIS Semarang. Kalau tegang-tegang, malah tidak baik nanti,’’ terangnya.
Rencananya, baru hari ini timnya akan menggelar latihan. Dia akan mulai berbicara strategi untuk mengatasi PSIS dalam latihan tersebut. ’’Kami sudah siap berperang,’’ jelasnya. Marwal mengaku sudah memahami gaya bermain PSIS. ’’Saya sengaja lihat di tribun setelah kalah oleh Persebaya. Sebab, calon lawan PSIS sedang bermain, jadi saya harus amati betul-betul,’’ bebernya.
Meskipun enggan membeberkan strategi yang akan dipakainya, Marwal mengaku jika PSIS adalah tim yang kuat. Agresifitas kedua sayapnya sangat berbahaya. ’’Apalagi mereka punya pemain berkelas di tiap lini. Jadi kami akan mewaspadai semua pemain PSIS,’’ terang mantan pemain Persebaya itu.
Bukan hanya PSPS yang meliburkan latihan, calon lawan PSIS juga tidak melakukannya. Haudi Abdilah dkk hanya melakukan senam pagi di daerah sekitar Stadion Siliwangi. ’’Untuk recovery fisik saja,’’ ujar pelatih PSIS Subangkit.
Sama halnya dengan PSPS, dia menerangkan sudah mengerti cara bermain PSPS. Dalam dua pertandingan terakhir yang dijalani oleh lawannya, yakni ketika menang lawan PSMP (15/11) dan kalah lawan Persebaya (18/11) sudah dibaca dengan baik olehnya.
’’Terutama penyerangnya Dzumafo, walaupun umurnya sudah 37 tahun, tapi tetap punya kekuatan dan naluri gol yang baik,’’ tegasnya. (rid/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terhukum, Suporter PSMS Medan Kok Boleh Masuk Stadion?
Redaktur & Reporter : Budi