Jelang Lebaran, Banyak Laporan Daging Campuran Babi

Sabtu, 06 Juli 2013 – 04:17 WIB
PURWOKERTO - Masyarakat nampaknya harus lebih berhati-hati bila membeli daging sapi. Pasalnya, menjelang bulan Ramadan diduga sudah muncul daging glonggongan dan campuran daging babi seperti yang terjadi di Banyumas.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Banyumas Setya Ari Nugraha  mengaku telah menerima banyak laporan dari masyarakat soal daging glonggongan yang makin marak dan juga adanya campuran daging babi dalam daging yang biasa dijual. "Banyak keluhan dan masukan dari masyarakat soal pelaku bisnis daging glonggongan akhir-akhir ini," katanya yang menerima banyak aduan.
   
Keluhan ini, lanjut Setya, sudah disampaikan ke dinas terkait. Harapannya ada langkah terintegrasi dari setiap dinas. "Tujuannya agar masayarakat terlindungi dari potensi daging glonggongan. Sebab, ini merugikan masyarakat," imbuh wakil rakyat dari Fraksi PKS ini.
   
Ari meminta Pemkab Banyumas segera melakukan penelusuran atas keluhan dari masyarakat. Penelusuran bisa dilakukan dengan melakukan uji laboratorium di beberapa pusat penjualan daging maupun supermarket. "Malah Pemkab harus gencar melakukan monitoring keamanan pangan," katanya. 
   
Langkah terdekat yang bisa ditempuh pemerintah, imbuh Ari, adalah dengan rutin melakukan sosialisasi ciri-ciri daging tidak layak kepada masyarakat. Sekaligus ada visualisasi yang terpasang di lokasi strategis, agar lebih bisa memperjelas. "Jadi masyarakat lebih hati-hati dalam membeli komoditas daging ini. Terlebih saat ini menjelang Ramadan dan idul fitri yang biasanya konsumsi jenis daging-dagingan meningkat," kata dia.
   
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas Ir Sugiyatno MM mengakui memang banyak informasi daging glonggongan dan campuran daging babi yang mulai beredar di Kabupaten Banyumas. Informasi ini, kata dia, banyak datang mendekati Ramadan dan Idul fitri. "Namanya pedagang nakal ya memanfaatkan situasi untuk mendapatkan untung yang besar dengan cara yang curang," kata dia.
   
Diakui, timnya pernah mengambil beberapa sampel untuk uji laboratorium. Namun belum bisa menemukan adanya campuran daging babi maupun glonggongan. Sebagai tindak lanjut atas informasi tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi dengan beberapa SKPD termasuk aparat keamanan. "Ya betul memang ada informasi itu. Segera kami koordinasikan dengan SKPD lain. Termasuk aparat keamanan untuk menyetop pedagang yang nakal tersebut," katanya
   
Sugiyatno mengatakan sangat mengharapkan informasi dari masyarakat. "Ketika menjumpai daging bercampur babi maka staf kami akan langsung cek," katanya.
   
Kepala Bidang Pembinaan Pengendalian Sumberdaya Kesehatan (P2SDK) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Ronin Hidayat MKes memastikan, Dinas Kesehatan akan tetap melakukan pengawasan dengan ada atau tidaknya laporan. "Ketika ada laporan dan itu valid, kita akan langsung cek ke lapangan," katanya. (azz/sus/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdikbud Turunkan Tenaga Konseling ke Aceh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler