jpnn.com, PEKANBARU - Dinas perhubungan (Dishub) Riau telah memetakan daerah rawan kemacetan, rawan bencana alam, dan kecelakaan lalulintas pada saat menjelang arus mudik Lebaran 2019.
Kepala Dinas Perhubungan provinsi Riau, Taufiq OH mengatakan, dalam pemetaan daerah rawan tersebut pihaknya bekerjasama dengan Polda Riau. Di mana tim gabungan tersebut dibagi ke beberapa wilayah jalur mudik yang ada di Provinsi Riau.
BACA JUGA: Jelang Mudik Lebaran, Puluhan Bus Tidak Layak Jalan
"Saat ini kami masih petakan daerah rawan saat mudik tersebut, belum final karena masih kami buat gambar dan analisa kondisi lapangan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah selesai semuanya," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika melihat dari data daerah rawan sebelumnya, daerah yang rawan terjadi bencana yakni di wilayah perbatasan Riau - Sumatera Barat, seperti daerah XIII Koto Kampar dan Kampar Kiri Hulu. Kemudian juga didaerah jalan dari Kabupaten Indragiri Hulu ke Kabupaten Indragiri Hilir.
BACA JUGA: Mulai 23 Mei, Jasa Marga Hentikan Operasional Gerbang Tol Cikarang Utama
Baca: Kalapas Narkotika Langkat Dinonaktifkan Pascakerusuhan
"Untuk tahun ini sedang kami data ulang, untuk itu dipantau kembali daerah-daerah tersebut. Termasuk rawan macet dan kecelakaan, untuk persiapan angkutan lebaran juga terus kami matangkan, agar tidak terburu-buru jelang waktu mudik," ujarnya.
BACA JUGA: Pertamina Tambah 112 Titik Layanan BBM di Jalur Tol Trans Jawa Selama Mudik
Menurut Taufiq, pada arus mudik tahun ini, masyarakat yang menggunakan jalur darat akan meningkat seiring naiknya harga tiket pesawat. Untuk itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penyiapan angkutan darat.
"Tingginya harga tiket pesawat akan mengubah pola jalur mudik masyarakat dari sebelumnya menggunakan jalur udara, beralih ke jalur darat. Tapi ini masih perkiraan, dan kami masih hitungan berapa besaran angka lonjakannya untuk tahun ini," ujarnya
Baca: Sihar Sitorus Melanggang ke Senayan: Amanah Ini akan Terus Saya Jaga!
Dia menjelaskan, pada Idul Fitri sebelumnya kecenderungan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik lintas provinsi cenderung masih menggunakan transportasi udara, termasuk masyarakat golongan ekonomi atas dan menengah.
"Namun karena harga tiket pesawat untuk tahun ini masih tinggi, masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah cenderung akan beralih ke jalur darat untuk menghemat biaya mudik. Pihak pengelola terminal Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) juga sudah menyampaikan informasi bahwa terjadi peningkatan jumlah penumpang," katanya.(sol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Pandaan - Malang Digratiskan Saat Mudik Lebaran
Redaktur & Reporter : Budi