Jelang Musim Haji, Imam Ali Khameini Dukung Black Lives Matter Penentang Rezim AS

Kamis, 30 Juli 2020 – 23:13 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini. Foto: IRNA

jpnn.com, TEHRAN - Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Ali Khameini menuding pemerintah Amerika Serikat (AS) bersikap rasial.

Imam Ali Khameini pun menyatakan dukungannya kepada rakyat AS yang melawan pemerintahan rasial, termasuk melalui gerakan Black Lives Matter.

BACA JUGA: Iran Tembakkan Rudal ke Tiruan Kapal Induk Amerika, Militer AS Naik Pitam

“Dalam hal peristiwa di AS dan gerakan antirasial akhir-akhir ini, sikap tegas kami adalah mendukung rakyat dan mengutuk perilaku rasial pemerintah negeri tersebut,” ujar Khameini dalam pesannya untuk menyambut musim haji, Rabu (29/7).

Ulama kelahiran 19 April 1939 itu juga menyoroti kehadiran AS di kawasan Asia Barat yang justru menyakiti masyarakat dan membawa instabilitas, kerusakan dan keterbelakangan. Oleh karena itu, Imam Ali Khameini menyerukan kepada umat Islam bersatu melawan arogansi AS.

BACA JUGA: Iran Eksekusi Antek CIA dan Mossad, Ini Fotonya

Menurut Imam Ali Khameini, ibadah haji merupakan kesempatan untuk menggelorakan kekuatan atas kekuasaan arogan yang menjadi pusat korupsi, kekejaman, penjarahan dan pembunuhan terhadap kaum lemah.

“Haji adalah ekspresi kemampuan keras dan lunak umat (komunitas Islam, red),” tegasnya.

BACA JUGA: Pengin Akhiri Monopoli Israel, Iran Bikin Alat Pengobatan Tumor Otak Sendiri

Penerus Ayatollah Ruhullah Khameini itu menyebut rezim AS yang mengalami kemerosotan justru menganiaya rakyat sendiri. Ketimpangan sosial, prasangka rasial dan pembunuhan barbar terhadap warga kulit hitam terlihat begitu nyata di AS.

“Perlakuan AS terhadap negara-negara yang lemah adalah versi lebih besar dari pelaku polisi yang mendengkul leher pria kulit hitam tak berdaya dan menekannya menuju kematian,” tuturnya.

Gerakan Black Lives Matter muncul menyusul kematian pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis, AS pada 25 Mei 2020. Pria kelahiran 14 Oktober 1973 itu tewas setelah lehernya didengkul oleh petugas Minneapolis Police Department (MPD) Derek Chauvin.(ISNA/tehrantimes/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler