jpnn.com - Enam atlet dan dua anggota staf dari regu atletik Inggris Raya (Great Britain) harus melakukan isolasi setelah kontak erat dengan anggota masyarakat yang terpapar Covid-19 dalam penerbangan menuju Tokyo.
Persiapan mereka menuju Olimpiade Tokyo 2020 menjadi kurang maksimal akibat isolasi tersebut. Kedelapan orang itu harus menjalani tes PCR sebelum diperbolehkan bergabung dengan anggota skuad lainnya.
Bintang atletik Inggris Raya seperti Dina Asher-Smith, Katarina Johnson-Thompson, dan Laura Muir dipastikan bukan salah satu dari para atletik yang harus menjalani isolasi.
Asosiasi Olimpiade Inggris mengatakan semua atlet dan staff dites negatif di bandara dan ketika tiba di negara itu. Mereka berada di bawah pengawasan tim medis Britania Raya.
Sebelumnya, kekhawatiran yang berkembang tentang penyebaran Covid-19 di kompetisi ini muncul ketika dua pemain sepak bola Afrika Selatan menjadi atlet pertama di Olimpiade Tokyo 2020 yang dinyatakan positif.
Direktur Eksekutif International Olympic Committee (IOC) Christophe Dubi mengeklaim risiko virus yang merajalela di lingkungan atlet untuk Olimpiade Tokyo 2020 hampir tidak mungkin.
“Dengan semua langkah yang ada, kami menjaga risiko ke tingkat minimum absolut," kata Dubi, dikutip dari Guardian Sport, Minggu (18/7).
Olimpiade yang ditunda selama satu tahun karena pandemi global itu akan diadakan tanpa penonton dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Meski begitu, Tokyo saat ini dalam keadaan darurat. Tingkat infeksi di ibu kota Jepang itu meningkat karena telah melampaui seribu kasus baru selama empat hari berturut-turut.
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ini akan digelar pada Jumat, 23 Juli dan berakhir pada Minggu, 8 Agustus 2021. (mcr9/jpnn)
BACA JUGA: Tim Indonesia Usung Logo Baru di Olimpiade Tokyo 2020, Ini Penampakannya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Basket Putra AS Raih Hasil Positif Jelang Turun di Olimpiade Tokyo 2020
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih