jpnn.com, JAKARTA - Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) tengah mempersiapkan sarana dan prasarana terbaik untuk melaksanakan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah upaya untuk menjaga kualitas lapangan ialah menjaga kondisi rumput di lapangan.
Direktur Umum PPKGBK Hadi Sulistia menambahkan pekerjaan pengelolaan rumput lapangan Stadion Utama merupakan bagian dari komitmen dan dukungan terhadap prestasi olahraga nasional.
BACA JUGA: Dirut GBK Nilai Kehadiran Hotel Artotel Memberikan Semangat Baru Bagi Gelora Bung Karno
"Sebagai bentuk dukungan manajemen terhadap prestasi olahraga nasional di mata dunia, kami akan terus berupaya dan berkomitmen penuh untuk menjaga kualitas venue SUGBK hingga mencapai kondisi ideal sesuai standar yang ditetapkan," kata Hadi dalam keterangannya, Kamis (23/5).
GBK juga mencatat perkembangan kondisi Stadion Utama GBK (SUGBK) pascakegiatan konser musik internasional pada 18 Mei 2024.
BACA JUGA: GBK Sebut Efek Jokowi Bikin Prabowo-Gibran Menang Mutlak di Jatim
Pertama, kondisi rumput lapangan setelah pemakaian konser musik internasional tetap baik. Secara visual memang terlihat ada bekas tapak, tetapi kondisi tersebut merupakan hal yang wajar karena selama kegiatan musik seluruh area rumput lapangan SUGBK dalam kondisi terlindungi dengan durasi penutupan yang lebih pendek dan dengan menggunakan grass cover terbaik yang berstandar internasional.
Kedua, manajemen GBK telah menerapkan ketentuan penanganan rumput lapangan pada saat kegiatan konser musik internasional yang diselenggarakan di SUGBK sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku.
BACA JUGA: Kalah di GBK, Vietnam Siap Revans Lawan Timnas Indonesia di My Dinh
Seperti, penutupan rumput lapangan SUGBK telah menggunakan penutup rumput dengan standar tertinggi di dunia yang juga dipergunakan di stadion ternama termasuk Wembley Stadium.
Lalu, pascakegiatan, penutup rumput diwajibkan untuk segera dibuka, sehingga durasi lebih pendek dari batas waktu maksimal. Selanjutnya, panggung utama pertunjukan dibangun di luar area lapangan sehingga tidak terjadi beban yang berlebihan pada rumput.
Ketiga, seagai tindak lanjut dari pengelolaan rumput lapangan SUGBK, berdasarkan SOP terbaru yang berlaku sejak April 2024, pengelolaan rumput dikelola langsung dengan komunikasi dan masukan m dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), serta dukungan dari ahli.
Proses pemeliharaan dilakukan sangat detail, termasuk di antaranya pengecekan warna daun, tingkat keasaman (PH) tanah, pemupukan, penyiraman, hingga potensi hama dan penyakit.
Berdasarkan verifikasi PSSI sebelum kegiatan konser musik internasional, kondisi rumput sudah mendekati 80 persen jauh lebih baik dibandingkan pada saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia pada Maret lalu.
Sejauh ini, tidak ada hambatan yang mengganggu proses pemulihan. Melihat upaya dan perkembangan tersebut, diharapkan kondisi rumput akan segera mencapai sekitar 80 persen dalam seminggu ke depan.
Proses pemeliharaan masih akan terus menerus dilakukan selama 24 jam setiap harinya untuk mencapai level ideal.
Selanjutnya, sehubungan dengan akan diselenggarakannya pertandingan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menghadapi Irak pada 6 Juni dan Filipina pada 11 Juni mendatang, manajemen GBK akan terus melakukan koordinasi dengan PSSI selama proses pemeliharaan berlangsung.
"Tidak hanya itu, PSSI juga telah dijadwalkan akan kembali melakukan peninjauan lapangan dan melakukan verifikasi terhadap kesiapan venue SUGBK secara resmi dalam beberapa hari ke depan," tandas Hadi. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manajemen GBK Optimistis Indonesia vs Vietnam Bisa Digelar di SUGBK
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga