Jelang Pilgub Jatim, Polisi Mulai Intai Medsos

Senin, 02 Oktober 2017 – 20:33 WIB
Ilustrasi Facebook. Foto: AFP

jpnn.com, SURABAYA - Pemantauan terhadap akun penghasut dan hoaks yang marak muncul menjelang Pilgub 2018 terus dilakukan.

Di Surabaya, korps Bhayangkara bakal memantau isu di masyarakat lewat pengoptimalan peran polsek.

BACA JUGA: Khofifah Indar Parawansa Mendaftar ke Partai Demokrat

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Muhammad Iqbal menjelaskan, pihaknya memetakannya sejak akhir September.

Sebanyak 23 polsek jajaran yang bernaung di bawah Polrestabes Surabaya akan dijadikan ujung tombak.

BACA JUGA: Khofifah Indar Parawansa Tunggu Kesepakatan Partai

Mereka akan menjadi sumber yang paling valid untuk melakukan pemetaan dan penindakan.

Selain itu, mereka diharapkan bisa menjaga kondusivitas selama menjelang dan pascapilkada.

BACA JUGA: PKS dan Gerindra Berpeluang Koalisi di Pilgub Jatim

Pemetaan yang dilakukan petugas bisa lewat berselancar di dunia maya atau menangkap isu di setiap kampung.

Iqbal menyatakan ada tiga fungsi yang akan digalakkan selama musim pencoblosan tahun depan.

''Ujung tombak ada di fungsi binmas, reskrim, dan intelkam,'' tuturnya.

Peran binmas akan dititikberatkan pada penyerapan dan peredaman isu.

Mereka setiap hari akan berkeliling kampung untuk melaporkan kondisi terkini pada sejumlah anggota opsnal reskrim dan intelkam.

Selanjutnya giliran fungsi reskrim dan intelkam yang berperan. Mereka akan menyisir wilayah dan memperbarui data.

Jika ada dugaan tindak pidana, opsnal reskrim segera bertindak. Penyisiran diterapkan dengan sistem ganda.

''Kami sisir wilayahnya. Juga, akun media sosialnya,'' kata mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu.

Sekalipun dunia maya tidak mengenal teritori, Iqbal beranggapan bahwa setiap isu pilkada memiliki lokus wilayah.

Misalnya, tim sukses yang mengampanyekan para calon. ''Mereka langsung menyasar area kecamatan atau kelurahan kan,'' paparnya.

Karena itu, sistem tersebut dianggap Iqbal sebagai cara yang paling efektif.

Apalagi, menurut dia, iklim pertarungan politik di Surabaya tidak akan sepanas Jakarta.

''Beda wilayah, beda karakter, beda juga penanganannya,'' tegasnya.

Pasca penentuan pasangan calon gubernur yang akan bertarung, Iqbal rencananya berkoordinasi dengan semua tim sukses calon gubernur.

Dia ingin melakukan antisipasi lebih awal sebelum timses diturunkan hingga ke level kelurahan.

Secara terpisah, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menegaskan, dari 1.400 akun yang ditutup, tidak ada satu akun pun yang ''bermukim'' di Jatim.

''Mereka samarkan IP address, adanya di luar Jawa,'' ungkapnya.

Karena itu, Polda Jatim akan memfokuskan diri untuk berpatroli 24 jam nonstop di dunia maya.

Penindakan hanya dilakukan ketika akun-akun tidak jelas tersebut mulai menyentuh hate speech dan unsur SARA.

''Kami akan tindak dengan UU ITE (UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik),'' tegasnya. (mir/c15/git/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Mungkin Khofifah Cuti dari Mensos demi Pilgub Jatim?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler