Jelang Pilgub Sultra, Golkar Terpecah

Senin, 11 Juni 2012 – 05:00 WIB

KENDARI - Sebagai Mantan Ketua DPD I Golkar Sultra, Hino Biohanis berharap banyak bahwa Golkar di Sultra dapat terus jaya, dengan kadernya yang berkualitas serta mampu mengemban amanah masyarakat.
   
"Dulu kita betul-betul menerapkan disiplin yang tinggi serta membuat program tersendiri, sehingga tidak tergantung pada DPP.  Kami membuat rencana kerja bulanan, tahunan dan lima tahunan, bukannya mendekati Pilkada baru turun lapangan, selain itu kita dulu sering kumpul dan mendatangi kabupaten/kota," kata Hino Biohanis.
   
Apa yang kurang di Golkar Sultra saat ini, jawabnya kurang kompak dan tidak sama seperti dulu yang mana setiap bulan atau semesteran selalu dilakukan pertemuan, dengan tujuan menjabarkan program kerja sesuai instruksi DPP.
   
"Dulu kami rajin turun di desa, dulu juga ada kader fungsionaris desa atau ada tim khusus untuk pemenangan di desa, dengan begitu semua program terlaksana mulai dari tingkat desa, mengingat jika desa sudah kita kuasai maka suara kita cukup signifikan," jelasnya. 
   
Selain itu ungkapnya maksud seringnya melakukan kunjungan ke daerah supaya pengurus dan kader tidak terpancing dengan partai lain, apalagi dulu pihaknya sering turun sambil membawa bantuan sesuai kebutuhan masyarakat setempat misalnya membantu rumah ibadah dan masyarakat kurang mampu.
   
"Sekarang yang tampak berbeda, sesama kader saling bertikai menunjukan kurang kompak, serta tidak menghargai pimpinannya.  Begitu pula kader yang keluar partai, meskipun masing-masing pihak memiliki alasan tertentu tetapi akan tersirat jika kader tersebut tidak suka dengan pemimpinnnya atau sistem yang ada," ungkapnya.
   
Di sisi lain tegasnya Golkar bangga sekaligus khawatir jika semakin banyak pengurus dan kadernya yang keluar dari partai, pasalnya Golkar sudah mengkader dan setelah berkualitas pindah ke partai lain. 
   
"Kita tentunya bertanya kenapa kader meninggalkan Golkar, dan jawabannya ada pada Golkar," tegasnya sambil merinci banyak kader Golkar yang berkualitas karena sejak dulu ada pengkaderan yang intens melalui kegiatan pendidikan kader, apalagi setiap ada pertemuan pasti DPP hadir.
   
Mengenai Djeni Hasmar yang masuk survey partai lain sebagai calon wakil gubernur (Cawagub), tuturnya terserah Djeni Hasmar tetapi pastinya sebagai kader Djeni harus loyal dengan partai. 
   
"Tetapi jelasnya jika sudah ada Cagub yang diusung dan beliau menerima pinangan partai lain berarti menghianati partai.  Meskipun demikian beliau tentunya memiliki hati nurani untuk mempertimbangkan semua itu, serta tentunya sebaiknya mengkomunikasikan dengan partai segala tindakan yang akan dilakukan," tuturnya. (awa/kp/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU DKI Diingatkan Jangan Asal Coret


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler