jpnn.com, LOMBOK - Mori Hanafi terus membangun komunikasi politik jelang Pilkada Nusa Tenggara Barat (NTB) 2018.
Setelah bertemu Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar, pria yang akan maju sebagai bakal calon wakil gubernur NTB itu beranjangsana dengan dua pimpinan partai besar, Rabu (2/7).
BACA JUGA: Catat, PKS Juga Bakal Perkarakan Victor Laiskodat
Keduanya adalah Ketua DPW PKS NTB Abdul Hadi dan Ketua DPW PPP NTB Wartiah. Pertemuan dilangsungkan di ruang kerja Mori.
Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB itu memang tak membahas detail tentang pertemuannya dengan Abdul dan Wartiah.
BACA JUGA: PKS Bakal Laporkan Victor Laiskodat ke Polisi
Namun, pria yang dikabarkan bakal mendampingi Ahyar Abduh itu tak menampik bahwa pertemuannya juga dibumbui persiapan jelang Pilkada NTB 2018.
Kabarnya, deklarasi Ahyar-Mori akan dilangsungkan pada akhir Agustus nanti.
BACA JUGA: PPP Siap Carikan Kang Emil Pendamping
“Ya, tentu ada itu (Pilkada NTB 2018) juga yang dibahas. Namun, itu hanya selingan,” kata Mori.
Dia menambahkan, pertemuan itu lebih banyak membahas tentang anggaran di APBD Perubahan NTB 2017 yang tengah bergulir.
Mori mengatakan, dalam pertemuan itu, dirinya dan dua pimpinan partai tersebut bertekad melahirkan APBD yang bisa mengakomodasi kepentingan masyarakat NTB.
“Sebagai pimpinan partai, tentu mereka akan sangat menentukan arah kebijakan fraksi-fraksi mereka di DPRD NTB. Makanya, kami tentu perlu membicarakan secara lebih konkret terkait kebijakan anggaran yang perlu diperjuangkan di APBD Perubahan ini,” ujar Mori.
Dikonfirmasi usai pertemuan, Abdul Hadi menegaskan hal serupa.
Menurutnya, pembicaraan dalam pertemuan tersebut lebih banyak menyinggung internal DPRD NTB.
Sementara itu, Mori dianggap memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang ekonomi.
Hal itu disampaikan akademisi IAIN Mataram Kadri saat sesi penyampaian visi dan misi bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang digelar PKB di Hotel Grand Legi, Mataram, Kamis (27/7).
Kadri merupakan satu dari empat panelis yang dihadirkan untuk menguji para bakal calon tersebut.
Mori menjadi salah satu dari sekian banyak figur yang tampil untuk memaparkan visi dan misinya.
“Saya tahu, Pak Mori punya kapasitas sangat bagus dalam ekonomi. Datanya juga menguasai. Begitu juga dengan logika-logika ekonominya,” ujar Kadri.
Saat itu, Kadri menanyakan komitmen Mori apakah akan menggunakan kemampuannya untuk memberi masukan yang tepat dalam pengelolaan pemerintahan jika terpilih sebagai orang nomor dua di NTB atau tidak.
Mori mengaku akan memberi masukan agar kepentingan politik tidak dijadikan sebagai pertimbangan utama dalam pengelolaan pemerintahan.
Khususnya, dalam penempatan pejabat. Pertimbangan politik, menurutnya, sebaiknya hanya ditempatkan di urutan kesekian.
“Yang harus dikedepankan profesionalitas,” terang Mori.
Dalam kesempatan tersebut, Mori membeberkan analisisnya terkait kondisi dan pencapaian di bidang ekonomi saat ini.
Dia membedah serta memberikan pandangan kritis atas sejumlah pencapaian di bidang pengembangan komoditas andalan NTB.
Tiga komoditas yang dibedah Mori adalah sapi, jagung, dan rumput laut (PIJAR) yang memang menjadi salah satu program unggulan di RPJMD Provinsi NTB 2013-2018.
Lewat pemaparannya, Mori membandingakn data yang dia himpun selama ini.
Dia menyebutkan, berdasarkan data Dinas Peternakan, populasi sapi di NTB pada 2013 berada di angka 1.088.350 ekor.
Angka ini berbeda jauh dengan data BPS di tahun yang sama. Data BPS menunjukkan populasi sapi NTB pada 2013 baru berada di angka 644.494 ekor.
Mori juga mengutip data anggaran untuk pengembangan peternakan sapi dan kerbau dari 2008 hingga 2013 sebesar Rp 249.028.250.000 dari anggaran APBN dan APBD.
Dia menyayangkan anggaran itu terkesan tidak dikelola dengan maksimal.
Sebab, populasi sapi seolah hanya dipindahkan dari satu peternak ke peternak lain melalui program bantuan sapi. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPPP Buka Posko Pengaduan Full Day School
Redaktur & Reporter : Ragil