jpnn.com, PRANCIS - Pengamanan di Prancis diperketat menjelang pemilu presiden (pilpres) putaran kedua pada 7 Mei mendatang.
Razia dan penggerebekan dilakukan di berbagai titik.
BACA JUGA: Duh..Teror Bom Ancam Pilpres Prancis
Pada Selasa (2/5) lalu polisi antiteror menangkap lima orang yang diduga akan membuat ulah.
Empat pria dan satu perempuan yang berusia 18-24 tahun itu ditangkap di tiga tempat yang berbeda.
Yaitu, di Roanne, Rouen, dan Villeneuve-d'Ascq.
Sebelumnya, warga Prancis pada (23/4) lalu memilih presiden ke-25 yang akan menggantikan Francois Hollande.
Terdapat 46,87 juta penduduk yang terdaftar dan memiliki hak suara.
Itu adalah satu-satunya pemilu presiden (pilpres) Prancis yang digelar saat negara berstatus darurat.
Sejak serangkaian aksi teror pada 13 November 2015, pemerintah Prancis menerapkan status darurat dan baru berakhir setelah pilpres nanti.
Lebih dari 230 orang tewas akibat serangan teroris selama dua tahun terakhir.
Karena itulah, pemerintah menyiagakan 50 ribu petugas kepolisian dan 7 ribu tentara untuk menjaga 66.546 TPS dan beberapa lokasi lainnya.
Kepolisian Prancis juga terus mengejar dugaan peneror selama proses pilpres berlangsung. (CNN/TheLocal/sha/c6/any/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia