Jelang Puasa, Harga Sembako Meroket

Selasa, 10 Juli 2012 – 09:17 WIB

SUMSEL--Menjelang puasa yang sudah di depan mata, harga sembako di pasar-pasar tradisional di Sumsel justru meroket. Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Inderalaya sudah mengalami kenaikan.

Pantauan Sumatera Ekspres (Grup JPNN), Senin (9/7) harga sembako di Pasar Inderalaya sudah mengalami kenaikan. Seperti beras yang dijual dengan harga Rp9.000 per kg dari Rp8.000, telur Rp17.000 per kg dari Rp15.000 dan gandum naik menjadi Rp6.500 dari Rp6.000 per kg. Namun harga gula justru turun dari Rp13.000 per kg menjadi Rp12.000.

Sudirman, pedagang sembako di Pasar Inderalaya mengatakan, naiknya beberapa jenis sembako di pasar sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Harga sembako naik karena harga beli di agen memang naik. Sebagai pedagang,  jika harga beli tinggi maka sembako akan dijual di atas harga beli. “Jika tidak untung tidak bisa diraih,” kata Sudirman seraya memprediksi harga sembako akan kembali naik pada  18 Juli mendatang.

Sementara di OKI, mengantisipasi tingginya permintaan daging jelang puasa, Pemkab OKI melalui Dinas Peternakan akan menambah pasokan daging. Karena, permintaan daging di pasaran dipastikan meningkat.

“Jelang puasa dan Lebaran biasanya permintaan daging di pasaran meningkat. Karenanya, Dinas Peternakan akan melakukan pendistribusian daging baik sapi maupun ayam, ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging di OKI sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan daging,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten OKI, Ir Amiruddin.

Pihaknya mengaku menyiapkan stok 300 ekor sapi dan 150.000 ekor ayam. “Untuk stok sapi sekitar 300 ekor, itu dipasok bukan hanya dari kelompok tani di OKI saja, tetapi ada juga pasokan dari OKU Timur, Lampung dan Jawa,” tambahnya.

Selain itu, kebutuhan akan telur ayam negeri juga diperkirakan akan mencapai  5 ton. “Untuk kebutuhan telur selama puasa dan Lebaran, kita prediksi mencapai 5 ton, itu dinilai masih dalam tahap wajar karena keperluan masyarakat untuk membuat kue Lebaran,” jelasnya.

Saat ini harga daging sapi di pasaran Rp90.000–Rp100.000/kg. Harga ini naik dari harga sebelumnya Rp75 ribu-Rp80 ribu/kg.  Dan diprediksi harga tersebut akan mengalami kenaikan menjelang Lebaran.

Di Banyuasin, harga kebutuhan pokok termasuk daging dan sayur mulai mengalami kenaikan. Ironisnya, stok daging sapi di beberapa pasar tradisional kurang. Penurunan stok ini, diduga imbas dari beralihnya para peternak menjadi petani karet dan sawit.  ”Biasanya saya mencari sapi ke Rantau Bayur, tetapi beberapa minggu belakangan ini, untuk mengumpulkan 50 ekor sapi saja sudah sulit,” ujar Kamaludin, pedagang sapi. 

Untuk mencukupi stok daging, ia mengambil  di tempat penjagalan di Palembang. Soal harga, diakuinya memang mengalami kenaikan. Saat ini, harga daging sapi dijual Rp85 ribu per kilo, sedangkan sebelumnya harga daging sapi hanya Rp70  ribu hingga Rp75  ribu.

Pantauan Sumatera Ekspres, kenaikan juga terjadi pada harga daging ayam. Sejak 2 pekan terakhir, harga daging ayam mencapai kisaran Rp45 ribu, sedangkan sebelumnya harga daging ayam hanya Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilonya.             

Kepala Badan Ketahanan Pangan Banyuasin Ir H Syaiful Bakhri AR MSi menambahkan, peningkatan harga terjadi hampir di seluruh pasar tradisional baik itu di pasar kalangan maupun pasar lainnya. “Tapi kami sudah tekankan kepada pedagang untuk tidak mempermainkan harga. Mereka boleh cari untung, namun tidak boleh mengorbankan pembeli,“ tukasnya.

Sementara di Pasar Martapura, Kabupaten OKUT harga sembako juga meningkat. Kolubi (38), salah seorang pedagang sayur mengaku kenaikan harga sudah terjadi sekitar sepekan terakhir.  “Naik semua. Kenaikannya bisa dua kali lipat dari modal sebelumya,” ujarnya.     

Disebutkan barang dagangannya yang mengalami kenaikan harga, di antaranya kubis dari Rp2.000 menjadi Rp4.000 per kg, cabai Rp24 ribu menjadi Rp28 ribu per kg, wortel Rp2.000 menjadi Rp4.000 per kg, kentang Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kg, sawi Rp2.500 menjadi Rp3.500 per kg.

“Ini merupakan kenaikan harga tertinggi sepanjang 2012, sebab tidak sedikit harga sayuran yang naiknnya mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya. Seperti harga daun sop, sebelumnya modal kita Rp10 ribu, sekarang sudah Rp20 ribu per kg,” tegasnya.

Kadisperindag Kabupaten OKUT, Juanda membenarkan adanya kenaikan pada sejumlah kebutuhan pokok sejak satu minggu terakhir menjelang ramadhan. “Kenaikan memang ada, namun belum terlalu memberatkan, ini tidak akan berlangsung lama. Kemungkinan memasuki bulan puasa nanti harga akan kembali turun,” imbuhnya. (dom/hak/ayi/asa)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebut e-KTP, Sehari Rekam 700 Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler