Jelang Putusan MK, Pemuda Sumsel Komitmen Jaga Persatuan dan Perdamaian

Kamis, 27 Juni 2019 – 16:05 WIB
Para aktivis mahasiswa dan pemuda di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) saat konsolidasi dan menggelar diskusi publik di Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Ist

jpnn.com, PALEMBANG - Menjelang putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilpres 2019, berbagai aktivis mahasiswa dan pemuda di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan konsolidasi dalam rangka menjaga persatuan dan perdamaian sesama anak bangsa khususnya di Provinsi Sumatera Selatan.

Konsolidasi Pemuda Sumsel dilakukan dengan menggelar diskusi publik pada Rabu (26/6/2019) dengan mengangkat tema “Konsolidasi Pemuda Dalam Menjaga Kondisi Sumatera Selatan Tetap Aman dan Damai dalam Bingkai NKRI Serta Pancasila”.

BACA JUGA: Massa Aksi Bergerak ke MK, Orator: Terdepan Insyaallah dapat Pahala Paling Besar

Diskusi ini juga digelar dalam rangka refleksi karena telah melaksanakan pesta demokrasi Pemilu serentak pada 17 April 2019 yang cukup besar menggerus energi anak bangsa.

Dalam diskusi ini, hadir antara lain Ketua DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumsel Basroni, Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumsel, Muhammad Iqbal, Susanto Aziz dan Apriadi (Kader Partai PDIP Sumsel), Ketua GP Ansor Sumsel Ahmad Zarkasih, Ketua Pemuda Katolik Komdan Sumsel Apriadi Sinaga, Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Sumsel, Made Hadi serta puluhan mahasiswa dan OKP lainnya.

BACA JUGA: MK Baca Putusan Sengketa Pilpres, Sejumlah Politisi Merapat ke Rumah Prabowo

BACA JUGA: Pemuda Sumsel Komitmen Menjaga Kerukunan Beragama

Ketua BMI Sumsel Basroni menjelaskan diskusi ini bertujuan untuk menyambut keputusan MK agar tetap damai dan aman. Basroni berharap jangan ada lagi perseteruan antar-anak bangsa pasca putusan MK.

BACA JUGA: Majelis Hakim MK Baca Putusan, di Sekitar Patung Kuda Bergaung Surah Yasin

“Nanti, putusan MK tak dapat diganggu gugat lagi. Kita sama-sama lihat dan dengar apa yang menjadi putusan MK yang direncanakan besok (hari ini, red). Semoga merupakan putusan yang terbaik buat kita semua warga negara Indonesia,” terangnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Sumsel Ahmad Zarkasih menambahkan acara ini merupakan inisiatif generasi muda lintas agama dan OKP yang ada di Sumsel.

“Jelang putusan MK, kami berharap di Sumsel yang dikenal zero conflic menerima putusan dengan lapang dada dan meyakini sebagai putusan yang terbaik. Jangan ada lagi istilah 01 atau 02. Ke depan kita harus bekerja membangun Republik Indonesia ini,” tegas Ahmad Zarkasih.

Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Sumsel Apriadi Sinaga menekankan hal yang lebih penting yang mesti dilakukan ke depan adalah menjaga persatuan dan perdamaian. Semua pihak harus bersama melupakan perbedaan-perbedaan saat Pemilu.

Lebih lanjut, Apriadi berharap kepada para pemuda untuk dapat kembali bersatu apabila saat Pemilu terdapat perbedaan antara paslon 01 dan 02.

“Ke depan semua elemen pemuda, OKP dan lainnya harus dapat kembali bersama lagi,” tegas Apriadi.

Senada dengan Apriadi, Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia Sumsel, Made Hadi juga menyatakan secara tegas untk menolak segala aksi kerusuhan di negara Indonesia ini.

“Kami mendorong semua pihak menerima apapun hasil putusan MK. Kami juga mendorong elite agar mendahulukan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan kelompok atau pribadi,” ujarnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Tolak Gugatan BPN Prabowo – Sandi, Bagaimana MK?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler