jpnn.com, SURABAYA - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armudji mengisi hari jelang sidang putusan sela Mahkamah Konstitusi (MK) soal perselisihan hasil pilkada, dengan berdoa dan berdiskusi bersama warga.
Sidang pembacaan putusan sela itu sendiri bakal digelar MK pada Selasa (16/2).
BACA JUGA: Eri Cahyadi Sampaikan Rasa Hormat Untuk Machfud Arifin
“Mas Eri Cahyadi dan Cak Armudji berdoa, tentu mengharapkan yang terbaik, ada putusan sela yang tidak menerima gugatan paslon lain. Beliau berdua sebenarnya pengin segera fokus memberikan kerja-kerja terbaik untuk Surabaya,” ujar Koordinator Tim Komunikasi paslon Eri-Armudji, Eri Irawan, Senin (15/2).
Dia mengatakan, banyak elemen masyarakat yang mendoakan agar langkah Eri-Armudji diberi kelancaran dan kemudahan, sehingga bisa segera menjalankan program-program kerakyatan di Kota Pahlawan.
“Tiap hari banyak warga yang menyampaikan doa dan harapan terkait gugatan di MK ini, karena memang mayoritas warga ingin berbagai program kerakyatan Eri-Armudji bisa terwujud di Surabaya,” tutur Eri Irawan.
Tim Eri-Armudji sendiri, lanjut Eri, optimistis MK tidak akan menerima gugatan Machfud Arifin dan Mujiaman.
BACA JUGA: Sepertinya Musik Rock di Surabaya Sedang Mati Suri
"Kami sangat optimistis gugatan paslon lain tidak akan diterima MK berdasarkan fakta hukum yang ada, yang sudah diurai dalam sidang pendahuluan beberapa waktu lalu,” katanya.
Seperti diketahui, berdasarkan rekapitulasi KPU Surabaya, Eri-Armudji meraih 597.540 suara, sedangkan Machfud-Mujiaman 451.794 suara, dengan total 1.049.334 suara sah.
Machfud-Mujiaman kemudian menggugat hasil tersebut ke MK.
Eri Irawan menambahkan, selain mengisi hari dengan ibadah dan doa, Eri-Armudji juga tetap aktif berdiskusi dengan berbagai elemen masyarakat, yang sebagian besar dilakukan secara dalam jaringan (daring) mengingat situasi pandemi Covid-19.
“Mas Eri-Cak Armudji berdiskusi dengan berbagai elemen masyarakat. Mayoritas lewat daring. Semua hasil diskusi menjadi masukan berharga bagi Eri-Armudji untuk mewujudkan Surabaya kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan,” pungkas Eri Irawan. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek