jpnn.com, JAKARTA - Ramadan tinggal menghitung hari, yakni Kamis 23 Maret 2023. Namun, harga bahan pokok terpantau cukup tinggi.
Dipantau dari laman resmi harga pangan bi.go.id bahan pokok cukup tinggi.
BACA JUGA: Menjelang Ramadan, Syarief Hasan Ingatkan Pemerintah soal Harga Bahan Pokok
Harga beras kualitas bawah I Rp 11.350 per kilogram, beras berkualitas bawah II Rp 11.100 per kilogram.
Kemudian, beras kualitas medium I Rp 12.800 per kilogram, harga kualitas medium II Rp 12.550 per kilogram.
BACA JUGA: Tekan Laju Inflasi, Ganjar Jaga Harga Kebutuhan Bahan Pokok Menjelang Ramadan
Harga beras kualitas super I Rp 14.050 per kilogram, beras kualitas super II Rp 13.400 per kilogram.
Selain beras, cabai juga terpantau cukup tinggi.
Harga cabai merah besar Rp 43.550 per kilogram, cabai merah keriting Rp 44.900 per kilogram.
Harga cabai rawit hijau Rp 42.700 dan rawit merah menyentuh angka Rp 71.350 per kilogram.
Masih dipantau dari laman resmi bi.go.id, harga ayam ras segar Rp 33.400 per kilogram, daging sapi kualitas I Rp 133.200 per kilogram.
Harga daging sapi kualitas II Rp 124.800 per kilogram.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan memang ada kenaikan harga bahan pokok.
Namun, menurut Mansuri sebetulnya harga bahan pokok bisa dikendalikan dengan melancarkan distribusi hasil panen.
"Pemerintah harus serius memetakan daerah yang surplus ke daerah yang defisit panen atau bahan pangannya," ungkap Mansuri kepada JPNN.com, Sabtu (18/3).
Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo yang meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan terhadap stabilisasi harga beras dan gabah agar tetap terjangkau.
"Saya sudah instruksikan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk dapat memastikan harga beras dan gabah di pasar supaya tetap terjangkau, khususnya memasuki bulan suci Ramadan," kata Airlangga Hartarto lewat postingan Instagram pribadinya, yang dikutip, di Jakarta, Jumat (17/3).
Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan tetap menjaga agar tingkat harga yang terbentuk tak akan merugikan petani. Di sisi lain, harga di kalangan konsumen tetap terjaga hingga lapisan terbawah.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul