jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama bersama Pepsodent memberikan Pelatihan Santri Berseri; Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta.
Kegiatan edukasi kesehatan itu telah melibatkan sebanyak 1.200 santri/santriwati.
BACA JUGA: Pepsodent Donasikan 50 Ribu CPC Mouthwash saat Pandemi
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan salah satu kunci untuk dapat melakukan proses pendidikan di lingkungan pondok pesantren, ialah perlunya para santri berada pada kondisi badan yang sehat.
“Melalui kerja sama dengan pihak-pihak swasta antara lain Unilever Indonesia yang memiliki sejumlah produk yang menunjang untuk meningkatkan pola hidup sehat, Pelatihan Santri Berseri ini sangat bermanfaat bagi pondok pesantren. Saya sampaikan kalau santri sehat, insya Allah Indonesia kuat,” kata Saiful dalam keterangannya, Sabtu.
BACA JUGA: Pepsodent Luncurkan Sikat Gigi Tiga Sudut
Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Ahmad Mahrus Iskandar mengatakan menjelang Ramadan para santri dipersiapkan agar mampu menjaga kesucian dan kesehatan selama satu bulan beribadah, yang salah satunya ialah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
“Setiap bulan Ramadan kita menahan diri dari makan minum di siang hari serta menjaga hawa nafsu. Ketika di dalam mulut tidak kemasukan makanan dan minuman, kondisi ini menyebabkan munculnya bau mulut,” ujar Ahmad Mahrus.
BACA JUGA: Kemenag dan Lifebuoy Beri Edukasi Kesehatan Kepada Ribuan Santri
Dalam program itu, tim dokter gigi Pepsodent memberikan edukasi bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut, perawatan gigi gratis, dan melakukan sikat gigi bersama para santri.
Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia Ratu Mirah Afifah mengatakan, Pepsodent dengan lebih dari 90 tahun kontribusinya di Indonesia, terus mewujudkan misinya dalam memberikan edukasi serta perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat Indonesia.
"Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, 7 dari 10 orang Indonesia mengalami gigi berlubang. Sementara itu, di DKI Jakarta ada 22 persen penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut, serta hanya 3,1% yang memiliki perilaku menyikat gigi dengan benar pada pagi hari setelah sarapan dan malam menjelang tidur," ujarnya.
Hal itu, lanjutnya, menunjukkan masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
“Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut termasuk melakukan sikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, dengan pasta gigi yang berkualitas dan mengandung fluoride, dan kontrol rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Kebiasaan ini penting dilakukan karena gangguan pada kondisi gigi dan mulut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” jelas Mirah.
Praktisi gigi sekaligus pemilik Klinik gigi NDC, Irma Pramita Yahya juga menjelaskan ketika menyikat gigi secara keseluruhan, lidah juga harus disikat, karena lidah juga bisa menjadi sumber berkumpulnya bakteri di dalam mulut.
"Cara menyikat gigi bagian depan dilakukan dengan cara diputar menggunakan bass system sesuai yang direkomendasikan oleh WHO," ujarnya.
Menurut Mirah, cara menyikat gigi menggunakan metode bass system ialah menyikat gigi bagian depan dengan cara diputar dan untuk bagian belakang, tempatkan sikat gigi kurang lebih 45 derajat menghadap ke arah gusi dan menyikat ke arah gigi.
Metode ini berlaku sama, baik untuk gigi atas maupun gigi bawah sehingga sikat gigi dapat menjangkau juga ke gigi dan gusi.
Selain itu, Irma menegaskan bahwa untuk persiapan menjelang Ramadan yang nantinya kita akan berpuasa selama 12 jam, perlu juga ditambah asupan seperti banyak makan sayur dan buah yang akan sangat membantu sekali dalam pencernaan tubuh.
Pelatihan Santri Berseri merupakan bagian dari kampanye Senyum Sehat Indonesia dari Pepsodent.
Program edukasi dan pemberian perawatan gigi tanpa biaya telah dilaksanakan Pepsodent sejak tahun 2010 bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), seluruh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) di seluruh Indonesia.
Sementara itu, melalui Program ‘Sekolah dan Pesantren Sehat’, Pepsodent sudah berhasil mengedukasi hampir 30 juta anak Indonesia.
“Semoga program ini bisa meningkatkan kesehatan gigi dan mulut secara merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program ini akan terus berlanjut sepanjang 2024 hingga akhir tahun, melalui peringatan World Oral Health Day (WOHD) dan Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (BKGN) di berbagai kota di Indonesia," pungkas Mirah. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berikan Dukungan Penuh, Ribuan Santri se-Jatim Siap Memenangkan Ganjar-Mahfud
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha