jpnn.com, JAKARTA - Komite Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi mengusulkan sejumlah nama kepada Presiden Jokowi untuk dipertimbangkan dalam reshuffle kabinet mendatang. Kornas Joko menilai menteri berkinerja buruk atau bermasalah layak diganti.
Langkah ini demi berjalannya roda pemerintahan yang sesuai visi-misi Presiden.
BACA JUGA: Yusril Masuk Kabinet Jokowi? Simak Kata Pengamat dari Al Azhar
“Saat kondisi pandemi ini, banyak menteri yang gagap padahal Jokowi sering bilang kita harus kerja extraordinary,” kata Ketua Komite Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi, Abdul Havid Permana saat diskusi di Kota Serang, Senin (21/12).
Menurut Havid, saat ini kepuasan masyarakat terhadap kinerja Kabinet Indonesia Maju anjlok. Salah satu penyebabnya kasus dugaan korupsi yang menjerat dua menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Jelang Reshuffle Kabinet, Ferdinand Berani Menyebut Beberapa Nama
“Kemudian meningkatnya kasus Covid-19, yang sangat berdampak pada perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Kornas sendiri memiliki daftar nama menteri yang memiliki performa buruk dalam kurun satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sehingga dianggap perlu dilakukan reshuffle. Di antaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Pariwisata Wishnutama.
BACA JUGA: KPK Ingkar Janji Terapkan Sangkaan Pasal Hukuman Mati Kepada Juliari Cs
Kemudian, Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Agama Fachrul Razi, serta dua menteri yang terjerat kasus dugaan korupsi.
"Kami juga mengusulkan penambahan nomenklatur baru yakni Kementerian Kebudayaan RI," ungkap Havid.
Selain meminta pergantian, Kornas Jokowi juga mengusulkan sejumlah nama yang bisa dipilih Jokowi menjadi menteri. Antara lain Hilmar Farid diusulkan menjadi Menteri Kebudayaan.
Selain itu, Silmy Karim, Roy E Maningkas, Budi Arie Setiadi, Viktor Sirait, Panel Barus, Dedy Mawardi, Osmar Tanjung, Amarsyah Purba dan Eko Sulistyo.
Tak sedikit dari orang-orang yang mereka merupakan relawan. Havid mengaku memiliki alasan mengajukan para relawan menjadi pembantu Presiden Jokowi.
“Relawan ini, orang-orangnya punya loyalitas dan menurut kami Jokowi butuh orang yang punya loyalitas karena 2024 sudah memasuki pemilu. Jangan sampai menteri punya agenda masing-masing," ucap Havid.
Sementara itu, Ketua Kornas Jokowi Banten, Yusuf Reza Soleman, mengatakan mantan Wali Kota Solo harus memiliki menteri yang setia hingga akhir jabatan. Menteri Jokowi juga harus gesit dalam bekerja dan tak tertarik kepentingan pragmatis, apalagi sampai tersangkut kasus korupsi.
"Perombakan itu harus dilakukan besar-besaran. Saya meminta agar Presiden tak usah ragu-ragu lagi," kata Yusuf.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich