jpnn.com - CIREBON - Berbagai cara dilakukan pihak sekolah agar siswanya lulus ujian nasional (UN). Salah satunya dengan menggelar doa bersama (istighosah) yang dilakukan beberapa sekolah di Kota Cirebon.
"Persiapan secara materi memang diperlukan, tapi persiapan mental spiritual juga tidak boleh dilupakan," ujar Kepala SMAN 2 Cirebon, DR Suroso MPd.
BACA JUGA: Terlambat Laporan Pencairan TPG, Pemda Disemprit
Suroso mengatakan, pihaknya akan menggelar doa bersama seperti saat menghadapi UN tahun lalu. Kegiatan ini akan diikuti oleh seluruh pelajar SMAN 2, terutama kelas XII. "Insya Allah besok (hari ini, red) kami gelar istighosah," katanya.
SMAN 2 Cirebon memiliki 326 siswa yang terbagi dalam 11 kelas. Masing-masing kelas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 283 dari 9 kelas dan 43 siswa dari 2 kelas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
BACA JUGA: Kemendikbud Terus Rahasiakan Daerah Hitam Unas
"Selain istighosah, kami juga mengundang motivator untuk membantu para pelajar menambah motivasi belajarnya dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi UN," katanya, kemarin.
Sementara Kepala SMAN 4 Cirebon Drs H Suteja mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan penyelenggaraan istighosah sebagai penyejuk mental dan spiritual siswa yang akan menghadapi UN.
BACA JUGA: Soal Ujian Nasional Mulai Disortir
"Disadari atau tidak, berbagai persiapan yang dilakukan menghadapi UN membuat siswa merasa tertekan, sehingga dibutuhkan siraman rohani," katanya. Istighosah di SMAN 4 Cirebon rencananya akan digelar hari ini, Jumat (11/4).
Suteja berharap penyelenggaraan istighosah dapat membuat pelajar merasa tenang dan tenteram secara psikologis. "Sehingga dapat menjalani UN dengan baik," tuturnya.
Sementara Ustad Iwan Adi Sucipto, sebagai salah satu pakar spiritual mengatakan istighosah adalah kegiatan yang kaya manfaat. Menurut Ustad Iwan, istighosah adalah kegiatan rutin menjelang UN.
"Istighosah adalah kegiatan yang bagus, sebab tidak hanya mendidik anak untuk pandai ilmu pengetahuan, tapi juga ilmu agama. Dengan bisa menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan ilmu agama berarti menyeimbangkan kehidupan di dunia dan di akhirat," tegasnya kepada Radar, kemarin.
Dengan adanya pendidikan agama yang baik, Iwan menceritakan, kegiatan ini bisa membentengi perilaku anak-anak. "Karena itu, kegiatan seprrti ini (doa bersama, red) sangatlah mulia dan harus didukung penuh agar terus bisa berjalan dan berkesinambungan," harapnya.
Sement ara itu, ruang guru SMAN 6 Cirebon dipadati oleh siswa-siswi kelas XII, kemarin (10/4). Silih berganti, siswa siswi kelas XII tersebut masuk ke ruangan dan meminta maaf pada guru-guru yang ada. Termasuk juga meminta doa, agar pelaksanaan UN yang akan dilakukan Senin mendatang berjalan lancar.
Ditemui di ruang guru, Wakasek Humas SMAN 6 Cirebon Hj Susilowati SPd MKes Epid mengatakan, semenjak pulang sekolah sekitar pukul 11.00 WIB, siswa-siswi kelas XII mulai meminta maaf pada guru-guru. Tidak hanya itu, siswa-siswi tersebut juga meminta maaf pada adik kelas yang ada di sekolah. "Mereka meminta doa dan dukungan agar mendapatkan hasil maksimal dalam UN nanti," lanjutnya.
Dikatakan Susi, persiapan UN untuk siswa-siswi kelas XII telah dilakukan maksimal oleh pihak sekolah. Para siswa pun mengikuti dengan baik, segala persiapan yang ada, seperti penambahan jam belajar, try out dan juga istigotsah. Semua itu dilakukan agar siswa, lanjut dia, tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga secara mental.
"Kita bekali anak-anak pendidikan dan juga kesiapan diri untuk menghadapi UN," tuturnya. Di SMAN 6 Cirebon sendiri, lanjut dia sedikitnya ada 24 ruangan yang akan dipakai untuk pelaksanaan Ujian Nasional. Peserta UN sendiri sebanyak 453 siswa, di mana di 352 terdiri dari siswa jurusan IPA dan sisanya jurusan IPS.
Terhitung sejak hari ini (11/4) siswa kelas XII sudah memasuki masa tenang, dimana mereka diliburkan dan tidak harus mengikuti KBM di sekolah. "Kami sudah melakukan yang terbaik, mudah-mudahan bisa lulus seratus persen," tuturnya.
Sementara anggota Dewan Pendidikan Kota Cirebon, M Rafi SE juga mengimbau kepada siswa-siswi yang akan menghadapi UN untuk mempersiapkan diri secara matang. Setelah segala macam pembelajaran ditempuh, sisi persiapan secara spiritual juga harus dilakukan. "Jangan lupa berdoa, meminta restu dari orang tua agar semuanya lancer," lanjutnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengimbau pada peserta UN untuk tidak mempercayai jawaban-jawaban yang beredar. Karena itu akan menjerumuskan. "Ingat, ada dua puluh tipe soal. Lebih baik terus mempersiapkan diri dan belajar," tukasnya. (mik/kmg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Percaya Kunci Jawaban yang Beredar di Medsos
Redaktur : Tim Redaksi