jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan target kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Targetnya adalah menekan angka korban jiwa akibat Covid-19 serendah mungkin, sekaligus menggenjot tingkat kesembuhan pasien yang terjangkiti virus corona jenis baru itu.
BACA JUGA: Penjelasan Mensesneg soal Komite Baru Bentukan Presiden: Ada Gas dan Rem
Jokowi menyampaikan itu saat membuka rapat terbatas dengan komite tersebut melalui telekonferensi, Senin (27/7). Menurutnya, jumlah kasus global Covid-19 di seluruh dunia hingga saat ini telah mencapai angka 15,8 juta dengan angka kematian sebanyak 640 ribu jiwa.
Oleh karena itu, Jokowi mewanti-wanti jajarannya bekerja secara luar biasa dalam konteks manajemen krisis. Presiden Ketujuh RI itu menegaskan, komite tersebut dibentuk untuk mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan kebijakan ekonomi agar seimbang.
BACA JUGA: Lagi-lagi Arief Poyuono Gerindra Puji Jokowi, Kali Ini soal Komite Pimpinan Airlangga
“Penanganan kesehatan menjadi prioritas, tidak boleh mengendur sedikit pun. Aura krisis kesehatan terus digaungkan sampai nanti vaksin tersedia dan bisa digunakan secara efektif," ujarnya.
Jokowi menambahkan, pembentukan komite tersebut bukan berarti membubarkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di tingkat pusat maupun daerah. Menurutnya, persoalan kesehatan merupakan komponen yang tak terpisahkan dari lanskap ekonomi negara.
BACA JUGA: Purnomo Solo Kena Covid-19, Presiden Jokowi Percepat Tes Kesehatan
"Perlu saya tekankan juga tidak ada yang namanya pembubaran Satgas Covid-19 baik di pusat maupun di daerah. Semuanya harus tetap bekerja keras. Komite ini adalah sekali lagi mengintegrasikan antara kebijakan ekonomi dan kebijakan kesehatan," tuturnya.
Jokowi juga meminta komite tersebut memfokuskan penanganan penyebaran Covid-19 itu pada delapan provinsi yang menyumbang angka penularan terbesar. Perinciannya adalah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
"Targetnya saya kira jelas, turunkan angka kematian serendah-rendahnya, tingkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya, dan kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat-cepatnya," ucapnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Jokowi meminta pengujian, penelusuran, dan perawatan pasien Covid-19 dilakukan secara masif dan lebih agresif.
"Jika masih ditemui kekurangan peralatan tes, mesin PCR, kapasitas lab, APD, juga peralatan rumah sakit segera bereskan. Komunikasi dengan rumah sakit, masyarakat, dan daerah harus dilakukan seefektif mungkin," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga mendorong penyerapan terhadap stimulus penanganan dampak Covid-19 ditingkatkan dan dipercepat. Data yang diterima presiden per 22 Juli lalu memperlihatkan anggaran yang telah dialokasikan untuk hal tersebut baru terserap sebesar 19 persen.
"Ini masih belum optimal dan kecepatannya masih kurang," tuturnya.(tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga