Jemaah Haji Indonesia Harus Dilatih Hadapi Situasi Darurat

Rabu, 30 September 2015 – 12:34 WIB
ilustrasi haji / jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Munjahid mendorong pemerintah segera melakukan reformasi manajemen haji dengan mengoptimalkan aspek bimbingan ibadah dan perlindungan keamanan. Bahkan, jemaah harus dilatih menghadapi situasi darurat.

Sodik berkaca pada tragedi Mina saat lontar jumrah dan jatuhnya Crane di Masjidil Haram. Dalam hal pembenahan aspek bimbingan ibadah bisa dimulai dengan penetapan standarisasi manasik yang sesuai syariah.

BACA JUGA: DPR Desak Reformasi Manajemen Haji Indonesia

Sementara, di sisi pembenahan aspek perlindungan keamanan dimulai dengan pendidikan dan pelatihan kepada jemaah terhadap berbagai situasi yang akan dihadapi selama haji.

Di antaranya ialah diklat keamanan di tempat pomondkan, toilet umum wanita, di jalan raya, di terowongan dan lintasan Mina dan proses lain.

BACA JUGA: Gara-gara Pasal Kretek, Pimpinan Baleg DPR Berang

"Termasuk keamanan ketika sedang tawaf dan sai dan upaya-upaya penyelematan diri dalam sikon darurat. Selama ini aspek perlindungan keamanan hampir tidak pernah diajarkan dan dilatihkan kepada jamaah dan hanya dijejali sisi ibadah dan doa," ujar Sodik, Rabu (30/9).

Dengan diklat perlindungan dan keaamanan, pelaksanaan manasik akan jadi lebih menarik.

BACA JUGA: Soal Kada Berstatus Tersangka, Ini Permintaan KPU

"Tentu banyak hal lain yang harus dilakukan kemenag dalam pembenahan aspek perlindungan keamanan selain diklat yang tadi," pungkas politikus Gerindra itu.(fat/jpnn)

 

 

 

 

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Bentuk Satgas Awasi Netralitas PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler