jpnn.com, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mendalami jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) yang baru ini mereka ungkap.
Dari penelusuran Densus 88 diketahui JI mengeluarkan dana Rp300 juta untuk mengirimkan anggotanya ke Suriah.
BACA JUGA: Jemaah Islamiyah Incar Lulusan Terbaik Pesantren untuk Dilatih Jadi Teroris
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, anggota JI dikirim ke Suriah untuk latihan militer.
Hal itu diketahui dari pengakuan salah satu pelatih kelompok JI yakni Joko Priyono alias Karso yang saat ini berstatus narapidana.
BACA JUGA: Ngotot Ingin Ceraikan Rey Utami, Pablo Benua: Tolong Stop Fitnah Saya
"Kalau ke Suriah biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 300 juta. Itu untuk 10 sampai 12 orang sekali berangkat ke Suriah," ujar Argo di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (28/12).
Lanjut Argo menerangkan, uang tersebut didapatkan JI dari infak dan iuran wajib para anggota-anggotanya. Sejauh ini, diketahui ada 6.000 anggota JI yang masih aktif di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Densus Temukan Benda Berbahaya dari Tangan Terduga Teroris yang Ditangkap di Mojokerto
"Kalau umpama satu orang itu kirim Rp 100 ribu, dikali 6.000 sudah Rp600 juta. Ini tersangka Karso mengilustrasikan seperti itu," beber Argo.
Tak hanya dari iuran dan infak, beberapa anggota JI juga rela mengucurkan dana puluhan juta untuk membiayai operasional kelompok tersebut.
"Memang banyak juga yang mengirim tidak seratus ribu, ada yang Rp10 juta, Rp15 juta, Rp25 juta, bervariasi," tambah mantan Kapolres Nunukan ini.
Dana-dana tersebut dikumpulkan untuk kebutuhan pelatihan dan pengiriman anggotanya ke Suriah.
Tentunya, dana simpanan tersebut juga akan digunakan untuk rombongan selanjutnya yang diberangkatkan ke Suriah.
"Dana yang didapatkan ini digunakan dan dipersiapkan untuk gelombang berikutnya, setiap angkatan mau berangkat, dimintakan infak ke anggota yang aktif tadi, jadi ini anggaran atau dana yang disiapkan di setiap kegiatan pelatihan maupun keberangkatan ke Suriah," urai Argo.
Tak hanya itu, terungkap juga bahwa JI mengeluarkan dana Rp65 juta untuk sekali menggelar pelatihan bela diri dan merakit bom untuk anggotanya.
"Menjadi pertanyaan sebuah kelompok pendanaan, kami sudah menanyakan kepada pelatih tersangka Karso tiap bulan itu keluarkan biaya Rp 65 juta," tandas Argo.(cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan