jpnn.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dipastikan berjalan sesuai target. Saat ini proyek KCJB telah memasuki tahap pembangunan jalur elevated (jalur layang).
Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, 60 persen dari total keseluruhan trase KCJB didominasi oleh struktur elevated, pemasangan box girder ini akan mendorong percepatan pembangunan trase yang direncanakan tersambung keseluruhannya pada 2020 dan beroperasi 2021.
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Dipastikan Sesuai Target
Chandra meyakini selain sebagai milestone, proses instalasi ini bisa menjadi semangat untuk mewujudkan kereta cepat sebagai solusi masyarakat perkotaan dalam bertransportasi antar kota dengan cara dan nuansa yang baru.
“Kereta Cepat Jakarta Bandung hadir sebagai solusi masyarakat dalam bertransportasi antar kota, menawarkan kecepatan dari segi waktu, sehingga perjalanan lebih aman, efektif, efisien, dan nyaman,” tutur Chandra.
BACA JUGA: KCIC Kejar Target Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Selain pemasangan box girder, kabar baik berkenaan dengan progress Proyek KCJB juga datang dari Bandung, di mana salah satu bridge continuous beam (jembatan balok) yang terbentang di atas ramp jalan tol Purbaleunyi telah sukses tersambung.
“Salah satu bridge continuous beam kami di DK131 yang berlokasi di Buah Batu, Bandung telah sukses tersambung pada Rabu, 25 September lalu," terang Chandra.
Sebagai informasi, untuk memenuhi kebutuhan box girder di sepanjang trase, proyek kereta cepat Jakarta Bandung memiliki tiga buah casting yard yang tersebar di beberapa titik di Cikarang dan Bandung.
Dalam proses pembangunannya, PT KCIC dan kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan kereta cepat pertama di Indonesia yakni Sinohydro, WIKA dan CREC yang terus mengupayakan proses pengerjaan dengan metode yang efektif dan efisien agar proyek bisa terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy