Jembatan Gantung Ini Sudah Parah, Mohon Perhatian

Selasa, 11 Desember 2018 – 05:03 WIB
Kondisi jembatan gantung sungai Cina, Tanah Pinoh, Melawi. Foto: Warga for Rakyat Kalbar

jpnn.com, MELAWI - Kondisi jembatan gantung Sungai Cina di Kecamatan Tanah Pinoh (Kota Baru) Kabupaten Melawi, Kalbar, sangat mengancam keselamatan warga yang melintasinya. Pasalnya, sudah banyak papan yang lepas dan rapuh.

Meniti jembatan gantung sungai Cina harus memiliki nyali kuat. Walau perasaan takut dan was-was tetap muncul.

BACA JUGA: Intan Fauzi Kawal Pembangunan Jembatan Gantung Kota Bekasi

“Setiap kali melewati jembatan gantung itu kami selalu dibayangi perasaan takut,” ujar Zulkarnain, warga Desa Suka Maju Kecamatan Tanah Pinoh, Melawi.

Terlebih ketika melihat lubang di lantai jembatan tersebut, jantung berdetak kencang. Jika terjatuh, arus deras sungai turut menjadi ancaman. “Sehingga membuat warga takut jatuh ke sungai,” kata pria 31 tahun ini.

BACA JUGA: Jembatan Ambruk saat Truk Melintas di Atasnya

Namun begitu, warga terpaksa harus melalui jembatan tersebut. Karena tidak ada akses alternatif lain yang cepat. Begitu pula Zulkarnain ingin pulang ke rumah dari pekerjaan bertani, hanya jembatan itu satu-satunya jalan tercepat.

“Jadi mau tidak mau saya harus melewatinya, meskipun saya tahu risiko yang akan saya alami kalau nantinya saya menjadi korban dari rubuhnya lantai jembatan ini,” ungkap Zulkarnain.

BACA JUGA: Warga Terpaksa Kumpul Dana Sendiri demi Bangun Jembatan

Senada disampaikan Kepala Desa Suka Maju, Darmadiansyah. Menurutnya, seluruh kondisi lantai jembatan gantung sungai Cina sangat memprihatinkan. Kayu dan papanya sudah lapuk termakan usia.

Tahun 2010 Pemkab Melawi memang ada melakaukan perbaikan jembatan gantung ini. Namun saat ini belum ada perbaikan atau perehaban lagi. Walaupun pihaknya sudah pernah mengusulkan ke Pemkab Melawi.

Dia berharap Pemkab dan DPRD Melawi cepat tanggap dengan adanya keluhan masyarakat. Sebelum jembatan tersebut memakan korban.

“Semoga para pemangku kebijakan di Kabupaten Melawi memiliki rasa keprihatinan atas kondisi jembatan gantung ini untuk segera dilakukan perehaban,” ucapnya.

Menurutnya, sebenarnya jembatan gantung itu aset Pemkab. Bukan kewenangan desa. “Kami cuma bisa swadaya, semoga Pemkab bersama DPRD Melawi bisa memperhatikan, karena jembatan itu akses utama sehari-hari masyarakat,” harap Darmadiansyah.

Terpisah, mantan Anggota DPRD Melawi, Ritaudin berharap pihak terkait segera memperbaiki jembatan gantung itu. Mengingat kerusakannya sudah parah. Pada bagian lantai sudah banyak jebol. Banyak papan lantai sudah patah, sehingga timbul lubang akibat kayunya sudah lapuk. “Beginilah kondisi jembatan gantung sekarang,” ucapnya.

Dijelaskannya, banyak warga tidak berani melintasi jembatan gantung tersebut. Bagi yang nekat, mesti ekstra hati-hati. Karena dikhawatirkan terperosok. “Warga berharap jembatan tersebut dapat segera diperbaiki,” katanya.

Ritaudin mengatakan, kalau tidak segera ditangani pihak terkait, lantai jembatan terbuat dari kayu akan jebol semua. Mengingat rata-rata papannya sudah rapuh semua.

“Kami berharap ada perhatian serius dari Pemkab dan DPRD Melawi untuk memperbaiki jembatan itu,” harapnya.

Dia menjelaskan, jembatan gantung yang dibangun pada masa Pemkab Sintang itu sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Karena menjadi akses warga ke Pasar Kota Baru, persawahan dan aktivitas lainnya. Jembatan itu juga menjadi akses menuju Kecamatan Tanah Pinoh Barat.

Sejak dibangun, Pemkab Melawi hanya satu kali merehab jembatan gantung itu, yaitu di tahun 2010. Setelah itu, perbaikan-perbaikan mengganti papan lantai mengandalkan swadaya masyarakat setempat. Oleh karenanya, Ritaudin berharap tahun 2019 Pemkab dan DPRD Melawi supaya menganggarkan dana untuk pembangunan lantai jembatan gantung itu.

“Kasihan masyarakat dan takut menyeberang kalau melalui jembatan itu, karena lantai sudah rapuh dan memang memprihatinkan,” lugas Ritaudin. (ded/arm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hore... Akan Ada Jembatan Nawacita Lagi di Sukabumi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler