Jembatan Jalur Evakusi Tsunami di Pasaman Barat Ambruk, 10 Orang Masuk Sungai

Kamis, 29 Agustus 2024 – 13:39 WIB
Jembatan gantung di Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka Pasaman Barat putus, Rabu (278/2024). Antara/HO-BPBD Pasaman Barat

jpnn.com, PASAMAN BARAT - Akibat sudah tua dan lapuk, jembatan gantung jalur evakuasi tsunami di Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, ambruk.

Peristiwa itu mengakibatkan sembilan kendaraan roda dua jatuh terperosok ke dalam sungai.

BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,5 Terjadi di Ambon, Tidak Berpotensi Tsunami

"Jembatan sepanjang 70 meter itu putus pada Rabu (28/8) malam. Tidak ada korban jiwa. Namun, sebanyak sepuluh orang yang merupakan pengendara roda dua itu mengalami luka berat dan ringan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Zulkarnain, Kamis.

Dari data yang dihimpun BPBD Pasaman Barat, warga yang mengalami kejadian itu adalah Era, idel (terkilir), Se'i (luka berat), Piki (luka jahit), Ipul (luka ringan), Bujang, ?David, Rendi, ?Imran, dan Yuda.

BACA JUGA: Banjir Melanda Sejumlah Lokasi di Pasaman Barat Sumbar

Dia mengatakan ambruknya jembatan gantung karena kondisi jembatan yang sudah tua dan lapuk. Ditambah kelebihan kapasitas pengguna saat kejadian.

"Jembatan itu merupakan akses ke perkebunan masyarakat dan juga akses jalur evakuasi bencana tsunami," ujarnya.

BACA JUGA: Anies Masih Punya Peluang Maju di Pilkada Jakarta, 4 Partai Ini Bisa Berkoalisi

Sejumlah personel BPBD Pasaman Barat telah turun ke lapangan dan akan mencarikan solusi mengatasinya.

Dia mengatakan ancaman gempa megathrust 8.5 magnitudo sesuai dengan penyampaian BMKG baru-baru ini maka mitigasi bencana sangat penting.

Seharusnya berdasarkan Permendagri Nomor 59 Tahun 2021 bahwa standar pelayanan minimal pemerintah daerah (pemda) itu dalam ketenteraman dan ketertiban umum masyarakat adalah adanya layanan informasi kebencanaan, layanan pencegahan dan kesiapsiagaan, serta layanan evakuasi.

Untuk itu, pemerintah harus melakukan mitigasi bencana baik mitigasi struktural maupun mitigasi non-struktural

Apalagi, katanya, daerah pesisir pantai Pasaman Barat memiliki panjang 152 kilometer, di mana salah satunya berada di Jorong Sikabau yang berada di daerah pesisir pantai barat Sumbar dan sangat berpotensi mengalami bencana tsunami.

"Perlu memberikan mitigasi struktural pembangunan shelter dan jalan atau jalur evakuasi tsunami," katanya.

Dia menjelaskan minimnya anggaran pada bidang pencegahan dan kesiapsiagaan membuat mitigasi bencana tidak berjalan efektif.

"Ke depannya kami harus memikirkan bagaimana keseriusan dalam mitigasi bencana karena Pasaman Barat adalah rawan bencana," ucapnya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... YA Sebar 59 Video Porno Anak dan Orang Dewas Lewat Telegram


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler