Jembatan Putus,1 Tewas, 2 Kendaraan Terperosok

Jumat, 10 Februari 2012 – 02:27 WIB

MANOKWARI - Jembatan di ruas jalan trans Papua Barat, tepatnya di Kampung Mokwam, Distrik Masni terputus. Oprit jembatan amblas dan meninggalkan lubang sepanjang 10 meter akibat tergerus air sungai saat hujan deras mengguyur sebagai wilayah Kabupaten Manokwari, Rabu (8/2) sekitar pukul 19.30 Wit.

Perisitwa terputusnya jembatan ini menelan korban jiwa. Korban yang diketahui bernama Slamet (40 tahun) tewas di tempat kejadian. Selain itu pula, satu mobil Avanza hitam serta sepeda motor milik Slamet terjatuh terperosok dalam lubang di oprit jembatan.
   
Arus transportasi dari Manokwari ke sejumlah distrik diantarannya Kebar,Mubrani,Sidey,Amberbaken ,Senopi ini ikut terganggu. Kendaraan dari Manokwari menuju Sidey,Mubrani,Amberbaken,Senop i dan Kebar atau sebaliknya harus mencari jalan alternatif, berputar sejauh 10 Km.
   
Putusnya jembatan yang cukup vital ini menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah pejabat maupun masyarakat datang ke lokasi kejadian untuk menyaksikan amblasnya oprit jembatan yang memiliki panjang 100 meter ini.
   
Korban tewas,Slamet,warga Kampung Mantegi,Distrik Masni,menemui ajal secara tragis. Dari rumahnya sekitar pukul 05.00 Wit,Kamis (9/2) dengan menggunakan sepada motor, Ia hendak ke pasar di Distrik Prafi.Namun naas baginya, Slamet tidak melihat kalau di depannya ada lubang besar di oprit jembatan. Korban pun terjatuh ke dalam lubang dan menghantam dinding penopang jembatan,hingga tewas  di tempat.
   
Mayat Slamet ditemukan terkapar tak bernyawa dekat sepeda motornya. Mulyadi, yang pertama melihat melaporkan kejadian ini ke warga lainnya,hingga dievaluasi dan langsung dimakamkan pagi itu. ‘’Memang biasanya dia sering ke pasar untuk jual sayur dan bergantian dengan istrinya,’’ tutur Nur Hidayat,kerabat dekat korban.
   
Begitu juga mobil rental Avanza warna hitam yang dikendarai Zainal serta rekannya Simon Wainari. Setelah mengantar penumpang dari arah Mokwam hendak kembali ke Manokwari,namun naas,lobang besar di pinggir jembatan tak dilihatnya,sehingga terjatuh di lubang dan menghantam dinding jembatan. ‘’Saat berangkat  jembatannya masih bagus,tapi setelah kembali ternyata jembatan sudah putus.Sopir tidak lihat lobang di depan,’’ ujar Simon kepada wartawan.
   
Beruntung,sang sopir,Zainal dan rekannya Simon hanya mengalami luka ringan. Sesaat setelah mobil terjatuh dan menghantam dinding penopang jembatan,Zainal dan Simon sempat kesakitan akibat benturan di perut. Tiga menit di dalam mobil,mereka akhirnya bisa keluar dengan sempoyongan.
   
Elieser Abago,seorang warga Mokwam mengakui menjadi saksi mata amblasnya oprit jembatan yang disertai getaran cukup keras. Elieser pun melihat secara jelas mobil Avanza yang terjatuh. Ia sudah memberi tanda agar berhenti dan tidak melewati jembatan. Karena malam hari dan gelap, tanda tersebut tak dilihat sopir.
   
Menurut Eliezer, oprit jembatan Mokwam sudah 3 kali amblas akibat tergerus air sungai. Namun yang terparah, kejadian kali ini. Mereka berharap agar pemerintah tidak hanya memperbaiki jembatannya saja, tapi juga membuat talud agar aliran air tidak mengikis oprit jembatan. ‘’Memang selama dua hari ini hujan deras. Air sungai sampai meluap,’’ ujar guru salah satu SMP di Masni ini.
   
Sementara itu, pihak Balai Besar Jalan dan  Jembatan Papua Barat berupaya untuk menormalisasi aliran sungai Mokwam serta menimbun oprit jembatan yang amblas. Tapi,hujan deras yang mengguyur dataran Prafi dan Masni menghambat pekerjaan. ‘’Sudah ada alat berat yang didatangkan.Langkah pertama,akan dilakukan normalisasi aliran sungai dan perbaiki oprit agar kendaraan dapat lewat. Kita lihat cuaca saja,’’ ujar Anto Latuputty,staf Balai Besar Jalan dan  Jembatan Papua Barat.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 928 Warga Kotim Terserang Malaria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler