jpnn.com, PEKALONGAN - Sejumlah pekerja sibuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Rambun pasca-amblas pada Kamis (4/2) malam. Terpantau, separuh jembatan yang menghubungkan jalur pantura di batas daerah Kabupaten Pekalongan dan Pemalang itu sudah terpasang besi-besi penyangga, sementara sisanya masih belum tersambung.
"Alhamdulillah ini teman-teman kerjanya seperti rock and roll semuanya. Cepat sekali. Jadi sepertinya target selesainya bisa maju. Dengan kerja 24 jam nonstop dan sistem pemantauan yang bagus, maka hasilnya sudah terlihat," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi saat meninjau lokasi hari ini,
Ganjar menyebut progres pekerjaan jembatan itu mencapai 40 persen. Beberapa bagian sudah disiapkan dan tinggal diinstal ke jembatan.
"Ini pengalaman yang bisa mempercepat. Pak Menteri sudah bicara sama saya, dan ini saya tengok mudah-mudahan bisa lebih cepat," ucapnya.
BACA JUGA: Ganjar: Mereka Harus Memperbaiki atau Kami Pidanakan, Ini Saya Ingatkan ya!
Terlepas dari itu, Ganjar mengatakan ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait amblesnya Jembatan Rembun.
Sebab setelah diselidiki, amblesnya jembatan Rembun karena overload (kelebihan muatan) kendaraan di atasnya.
BACA JUGA: Para Ibu ini Gagal Fokus, Sibuk Lihat Pak Ganjar yang Lahap Makan Nasi Rames
"Jadi kemarin itu ada tiga truk overload over dimension (Odol) yang masuk bareng di jembatan. Akhirnya jebol, untung selamat. Untuk itu, sepertinya masih ada PR yang harus diselesaikan," ucapnya.
Ganjar mengatakan saat ini persoalan jembatan ambles dan jalan rusak tidak hanya dengan Kementerian PUPR, akan tetapi, Kementerian Perhubungan juga harus dilibatkan agar segera diambil keputusan terkait truk-truk besar yang Odol tersebut.
"Saya sudah mengusulkan sejak lama, tapi belum menjadi keputusan pusat. Saya minta yang mengangkut berat itu pindah, pilihannya hanya lewat laut atau kereta api agar jalan relatif tidak keberatan. Kalau itu dilakukan, maka akan mengamankan jalan dari lubang dan jembatan ambles," tegasnya.
Dengan hujan yang mengguyur ditambah tonase berat dari kendaraan, membuat jalan dan jembatan semakin rapuh. Akhirnya saat ini, kondisinya banyak yang berlubang dan rusak.
"Jadi memang sepertinya harus mengatur kebijakan tentangpenggunaan jalan ini," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY, Satriyo mengatakan, progres pembangunan jembatan Rembun yang ambles sudah mencapai 40 persen. Artinya, capaian itu melebihi target dari yang rencananya saat ini sebesar 30 persen.
"Dengan capaian ini, maka rencana awal pembangunan selesai di pertengahan Maret, tapi akan kami kebut dan ditargetkan akhir Februari ini selesai," katanya.
Untuk memperlancar pekerjaan, arus kendaraan yang melintas dilakukan mekanime contraflow, yakni di satu sisi jembatan yang masih ada. Sementara pekerjaan dilakukan secara lembur 24 jam dengan petugas yang selalu stanby.
"Kami kebut supaya cepat selesai, ini lembur 24 jam. Kendalanya tidak ada, hanya cuaca saat hujan saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Jembatan Rembun yang terletak di perbatasan Pekalongan-Pemalang ambles pada Kamis (4/2). Akibatnya, satu lajur arah Semarang-Jakarta lumpuh total dan menyebabkan kendaraan tersendat. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia