Para Ibu ini Gagal Fokus, Sibuk Lihat Pak Ganjar yang Lahap Makan Nasi Rames

Rabu, 17 Februari 2021 – 16:32 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bersama para pengungsi di Pekalongan. Foto: Instagram

jpnn.com, PEKALONGAN - Seorang lansia bernama Kumilatun (50) tak menyangka akan disambangi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di tempatnya mengungsi.

Tepatnya di aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Rabu (17/2). Bahkan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu duduk lesehan dan makan beserta para pengungsi lainnya dengan menu seadanya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Langkah Bu Risma Melambat, Juliari dan Edhy Pantas Dihukum Mati, Ancaman Novel Bamukmin

“Baru kali ini bisa makan bareng Pak Gubernur. Menunya sama lagi, pakai tempe, mie dan kikil. Seneng bisa makan bareng, tadi juga guyon (bercanda) sama Pak Gubernur. Pak Gubernur orangnya lucu," ujar Kumilatun yang duduk berhadapan dengan Ganjar saat makan siang bersama.

Kumilatun juga senang karena Ganjar sangat lahap memakan nasi rames di hadapannya itu. Meskipun menunya sangat sederhana, bahkan mungkin tidak layak bagi seorang Gubernur.

BACA JUGA: Pak Anies Sempat Bangga Cipinang Melayu sudah Bebas Banjir, Kok Sekarang Terendam Lagi?

“Ternyata benar. Pak Gubernur itu benar-benar merakyat, tidak pernah membeda-bedakan, Makannya tadi lahap, habis kok tadi nasinya. Saya sebagai rakyat kecil melihatnya seneng sekali," pungkasnya.

Ganjar memang dikenal sebagai sosok yang peduli pada warganya. Ketika meninjau pengungsian, dia kerap menyapa para pengungsi dengan menanyakan kesehatannya masing-masing serta memastikan semua aman dan nyaman dan tidak ada yang kelaparan.

BACA JUGA: Ganjar: Mereka Harus Memperbaiki atau Kami Pidanakan, Ini Saya Ingatkan ya!

"Sehat mbah, sampun maem dereng (sudah makan atau belum)," tanya Ganjar pada salah satu nenek di pengungsian.

Nenek itu hanya tersenyum dan mengatakan sudah makan pagi, tapi belum makan siang. Lalu, Ganjar menanyakan apa yang diinginkan si nenek untuk memenuhi kebutuhannya.

"Pengen muleh pak (pengen pulang pak). Wis bosen," jawab nenek itu.

Ganjar pun dengan sabar menghibur si nenek agar tetap berada di pengungsian. Dia mengatakan bahwa lokasi rumahnya masih banjir dan membahayakan keselamatannya.

"Teng mriki mawon njih mbah (di sini dulu ya mbah), mangke nek mpun asat, saget wangsul (nanti kalau sudah kering banjirnya, boleh pulang)," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, secara umum kebutuhan logistik pengungsi masih terjamin aman. Namun, dia meminta petugas untuk memberikan variasi makanan pada mereka.

"Dari sisi makanan oke, tinggal nanti menunya divariasi saja, biar tidak bosan. Tadi ada yang minta gereh (ikan asin), mungkin bosan makan mie kering terus. Maka ini saya minta diperhatikan, termasuk pemenuhan gizi mereka. Kalau perlu diperbanyak sayur dan buahnya," kata Ganjar. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler