jpnn.com - BALIKPAPAN - Konsultan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kemitraan Achmad Faiz mengatakan, jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) bakal memberikan keuntungan besar bagi masyarakat.
Apabila jembatan ini rampung, kata Faiz, uang yang bisa dihemat Rp 120 miliar per tahun. Angka itu didapatkan dari biaya yang harus dikeluarkan warga ketika harus melintas lewat Sepaku-Semoi atau jalur laut lewat Pelabuhan Kariangau dan Kampung Baru-Penajam.
BACA JUGA: Banyak Perusahaan Sawit Tipu Warga
Dari hasil penelitian, Faiz menyebut palung paling dalam ada di sisi Balikpapan dengan kedalaman 28-32 meter. Sementara di sisi Penajam hanya 4-5 meter. Karena itu, pengerjaan sisi Balikpapan lebih padat dan lebih panjang.
Di sisi lain, jembatan yang dikerjakan mulai akhir tahun ini punya deretan spesifikasi melebihi Suramadu. Misalnya panjang jembatan. Jembatan Balikpapan-Penajam memiliki total 6.219 meter.
BACA JUGA: Kantor Bupati Sering Jadi Tempat Hohohihi
Sedangkan Suramadu 5.438 meter. Bentang panjang juga demikian. Jembatan yang menghubungkan Melawai (Balikpapan) dan Nipahnipah (Penajam) ini memiliki bentang panjang 381 meter. Jembatan Suramadu hanya 180 meter.
Dengan spesifikasi tersebut, kapal milik Pelni yang selama ini sandar di Pelabuhan Semayang diklaim tetap bisa melintas. Demikian juga kapal yang hilir mudik ke Kawasan Industri Kariangau (KIK).
BACA JUGA: Jembatan di Kalimantan Lebih WOW Daripada Suramadu
Pasalnya, ketinggian jembatan dari permukaan laut mencapai 50 meter. Bahkan, dengan ruang bebas selebar 381 meter di antara dua pylon setinggi 140 meter, maka dua kapal dengan lebar 47 meter bisa melintas secara bersamaan.
Jika Jembatan Suramadu menelan investasi Rp 4,5 triliun, maka Jembatan Balikpapan-Penajam sebesar Rp 5,4 triliun dengan estimasi pembangunan 4-5 tahun. (riz/far/k15/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TOP! Gerakan Literasi Membaca Pecahkan Rekor
Redaktur : Tim Redaksi