Jempolan, Mahasiswi Ini Buat Pasta Gigi Berbahan Baku Apel

Jumat, 21 Juli 2017 – 17:01 WIB
Luh Putu Widiasih saat menunjukkan hasil penelitiannya berupa pasta gigi yang terbuat dari apel dengan varietas manalagi. Foto: ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Kreativitas seorang Luh Putu Widiasih patut diacungi jempol. Mahasiswi Jurusan Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya, Jawa Timur menyempurnakan pasta gigi yang diformulasikannya.

Pasta gigi itu berasal dari apel, bukan rasa apel. Dengan kurun waktu penelitian selama kurang lebih enam bulan, kulit dan biji apel dibuat jadi pasta gigi.

BACA JUGA: Inovatif, Ubah Ranting Manggis Jadi Bahan Antibiotik

Pasta gigi ini bertekstur gel opaque yang dibuat dari buah apel dengan varietas manalagi.

Kini pasta gigi tersebut diperkenalkan dengan merek Apple Dyne kepada masyarakat luas yang tentu saja dari bisnisnya turut membantu perekonomian petani buah lokal.

“Bahan bakunya mudah didapat kok. Di Malang, misalnya. Jika biasanya apel hanya menjadi olahan makanan atau minuman, buah apel juga bisa dijadikan bahan pembuatan pasta gigi. Ini bisa sebagai alternatif lain pemanfaatan buah apel sendiri,” ujar Widia, sapaan akrabnya, saat ditemui di Laboratorium Farmasetika Lanjut UKWM Surabaya seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Dia menjelaskan varietas manalagi dipilihnya karena pada varietas buah dengan nama ilmiah Pyrus malus ini, zat aktif katekinnya cenderung melimpah.

“Ternyata apel punya khasiat anti bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini adalah penyebab plak gigi yang bisa menyebabkan karies kalau tidak segera diatasi,” jelasnya.

Mahasiswi kelahiran Surabaya ini pun lantas menjelaskan proses awal pembuatan pasta gigi yang dapat dipakai oleh segala umur ini.

Pertama cuci bersih dulu apel, kemudian dipotong tipis-tipis sebelum dilakukan penjemuran selama kurang satu hari dengan suhu 500C. Setelah dikeringkan, Widia memblender apel kering tersebut dan mengayaknya.

“Baru pada proses maserasi atau menarik zak aktif yang berkhasiat, saya menggunakan bantuan etanol. Prosesnya kurang lebih satu hari,” tuturnya.

Dari proses maserasi, penguapan di water bath akan menjadi sebuah ekstrak.

“Dan nantinya ekstrak tersebut akan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti carbonet 940, kalsium karbonat, gliserin, peppermint oil, sorbitol, dan lain-lain. Semisal tambahan peppermint oil dimaksudkan agar aroma yang tercium seperti pasta gigi kebanyakan,” ujar Widia yang lahir pada 10 Januari 1995 ini.

Meski tampak seperti pasta gigi yang sudah ada di pasaran, Apple Dyne memiliki kelebihan yang tak dimiliki pasta gigi lainnya. Yakni menggunakan bahan baku buah lokal yang tentunya tidak menghasilkan limbah.

Selain itu, campuran bahan Cocamidopropyl betadine membuat pemakaian pasta gigi ini nyaman dan tidak memicu iritasi. “Meski busa yang dihasilkan sedikit namun bahan ini aman,” jelasnya.

Widia berharap penyempurnaan penelitiannya ini mampu segera mendapat hak paten agar kemudian dapat diproduksi massal dan menjadi salah satu alternatif pasta gigi yang ada di pasaran.

(sb/sa/jek/JPR)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler