jpnn.com, JOMBANG - Di balik kesukesan Pemkab Jombang, Jatim memboyong Piala Adipura Kencana, pada Rabu (2/8), ternyata ada cerita menarik.
Dalam penjemputan piala itu ternyata pemkab menghambur-hamburkan uang ratusan juta
BACA JUGA: Kakek Johansyah, Sopir Truk Sampah Dipercaya Bawa Piala Adipura
Betapa tidak, Bupati Nyono Suharli Wihandoko membawa rombongan besar, sedikitnya 26 pejabat dan staf, ke Jakarta.
''Memang benar, untuk keberangkatan ke Jakarta kemarin, biayanya masuk perjalanan dinas SKPD masing-masing. Jumlah pasti anggaran per orangnya tidak hafal,'' kata Agus Usman Panuwun, sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Jombang.
Sayang, dia tak bisa menyebut jumlah pasti berapa orang yang bertolak menjemput Piala Adipura Kencana.
''Perincinya berapa saya kurang hafal, yang jelas Pak Bupati, DLH, dinas pendidikan, bappeda, dinas PUPR, perkim, dan satpol PP serta dinas kominfo yang berangkat,'' sebut Agus.
Namun, saat Jawa Pos Radar Jombang melihat foto bersama bupati dengan kepala SKPD setelah penerimaan penghargaan atau pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 dan Landmark Hutan Indonesia, sedikitnya ada 23 orang.
Di sayap kiri masih ada beberapa orang yang tidak masuk bingkai foto.
Tampak dalam foto Bupati Nyono Suharli Wihandoko tengah memegang piala Adipura Kencana.
Di samping kanan-kirinya, ada para pejabat. Di antaranya, Kadis LH Yudhi Adriyanto, Kadis Perkim Arif Gunawan, Kepala Bappeda Eksan Gunajati, Kadis PUPR Hari Oetomo, Direktur RSUD Puji Umbaran, Kadis Perdagangan dan Pasar Masduki Zakaria, Kasatpol PP Fahrudin Widodo, Kadishub Imam Sudjianto, Inspektur I Nyoman Swardana.
Kemudian Sekretaris Disinfokom Agus Usman Panuwun, Kepala BKD Muntholip, Kadisdik Budi Nygroho, Kepala BPKA Eka Suprasetya AP, serta beberapa Kabag dan staf.
Dari perkiraan awal Jawa Pos Radar Jombang, jika ditotal mulai transportasi pesawat, penginapan, hingga uang harian bagi para pejabat dan pegawai itu, pemkab mengeluarkan biaya sekitar lebih dari Rp 120 juta.
Jumlah itu relatif sangat besar. Betapa tidak, hanya demi menjemput piala tersebut, sejumlah kepala SKPD yang bukan tupoksinya ikut berbondong-bondong ke Jakarta.
''Ini sangat memprihatinkan, di tengah kesulitan ekonomi sebagian rakyat Jombang, mereka menghambur-hamburkan uang negara. Semestinya yang menjemput ke Jakarta cukup bupati dan dinas yang paling terkait. Tak lebih dari lima orang sudah cukup,'' ujar Nurrohman, pemerhati kebijakan publik LSM Pos Paham.
Hitungan pasti perjalanan dinas setiap pejabat sudah diatur dalam Perbup Jombang Nomor 55 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD 2017.
Dalam perbup itu dijelaskan, SPPD (surat perintah perjalanan dinas) dan PA (pengguna anggaran) atau KPA (kuasa pengguna anggaran) berwenang menetapkan tingkat biaya perjalanan dinas.
Mulai uang harian, transportasi, hingga biaya penginapan.
''Jadi, sudah ada aturannya berpedoman pada perbup. Di sana sudah dijelaskan satuan biaya uang harian perjalanan dinas dalam negeri, fasilitas transportasi, serta satuan penginapan perjalanan dinas dalam negeri untuk satu orang per hari,'' ujar Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jombang Setyo Elok Wahyuni mewakili Kepala BPKA Eka Suprasetya yang tidak ada di kantornya kemarin. (fid/nk/c25/diq/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia