jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bersama TKN Pemilih Muda (Fanta) memperkenalkan 22 Cluster Fanta.
Cluster Fanta itu diperuntukkan mencari tambahan 22 juta suara pemilih muda bagi kemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Alumni Muda UII Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan mengatakan pihaknya terus berupaya merangkul anak-anak muda dari berbagai latar belakang berbeda untuk bersama-sama menyatukan tujuan yakni memenangkan Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Arief dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/12).
BACA JUGA: Inilah Alasan Komunitas Vespa Jabar Gabung Gaspoll Bro & Dukung Prabowo-Gibran
"Fanta Cluster ini kami buat untuk mengkanalisasi setidaknya 22 hobi minat. Kalau pasangan lain timsesnya kurang kerjaan di sana, kami sangat terbuka sangat senang menyambut teman-teman yang sibuk berkarya," kata Arief.
Arief mengatakan klasterisasi TKN Fanta dilakukan berdasarkan hobi dan aktivitas anak muda yang beragam.
BACA JUGA: Beredar Via WA: Foto Penjabat Gubernur Jateng di Antara TKN Prabowo-Gibran
Mulai dari anak muda yang doyan olahraga, senang di lingkungan, hobi masak, pengusaha muda, hingga pegiat industri kreatif.
Dia juga menyebutkan ada pula klaster anak muda yang aktif mengawal isu terorisme, isu kesehatan, lapangan pekerjaan, isu keberagaman, isu pemilih pemula, kelompok penyayang binatang, hingga anak muda yang aktif menyuarakan isu penyelamatan bumi.
Arief menjelaskan, klasterisasi ini dilakukan sebagai bukti bahwa Prabowo-Gibran ingin mengembalikan politik sebagai wadah pengabdian dan kerja nyata untuk masyarakat.
"Jadi kami ingin menunjukkan bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran ini selalu berulang kali meningkatkan kepada kami bahwa kita berpolitik riang gembira," jelasnya.
"Kami berpolitik secara santun, kami menempatkan kembali bahwa politik itu kerja-kerja untuk kemaslahatan, tidak mencari musuh dengan cara memutar kaset lama, mencaci maka, menebar hoaks. Kami anak muda tidak mau terjebak," pungkas Arief.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra