"Jenazahnya nanti akan diotopsi di RS Polri," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus Rianto saat dihubungi JPNN, Sabtu.
Jenazah tersebut, kata dia, dibawa dengan kawalan 6 personil bersenjata laras panjang dari Satuan Brimob DIY. Kedua pelaku teror ini tewas tertembak saat baku tembak dengan personil Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran Surakarta samping Lottemart, Jumat (31/8) pukul 21.30 Wib.
Salah satu pelaku, Farhan diduga terkait dengan kelompok Abu Sayyaf di teroris Filipina Selatan. Ia diduga pernah ikut berlatih senjata di Sulawesi. Ia memiliki kemampuan menggunakan senjata laras pendek dan senjata laras panjang yang baik.
Dugaan sementara, Farhan adalah eksekutor pada penembakan di Pos Polisi di Mal Singosaren, Solo yang menewaskan Bripka Dwi Data pada 30 Agustus 2012. Apalagi saat penemuan senjata para pelaku malam tadi terdapat senjata yang bertuliskan buatan Filipina yang memperkuat dugaan tersebut.
Farhan dan Mukhsin ditembak karena melakukan perlawanan dan menyerang polisi saat penggerebekan. Mereka menembak Bripda Suherman hingga tewas.
Dari keduanya, Densus 88 menyita satu pucuk pistol pietro bareta made in Italy. Di sisi sebelah pistol itu bertuliskan PNP property philipines national police, tiga buah magazene, 43 peluru kal 9 mm merk Luger dan sembilan holopoint CBC 9 MM. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HIPMI Anugerahi SBY Award
Redaktur : Tim Redaksi