jpnn.com - SURABAYA – Teriakan Tahlil dan Takbir menyambut kedatangan jenazah gembong narkoba kelas kakap, Freddy Budiman, di Krembangan, Surabaya, kemarin (29/7).
Ratusan pelayat juga tumplek blek di rumahnya untuk memberikan penghormatan terakhir.
BACA JUGA: Budi Karya: Kemenhub Segera Lakukan Upaya Reformasi SDM dan...
Ambulance dan mobil pengawalan yang membawa jenazah dari Nusakambangan sulit masuk menuju kediaman Freddy.
Petugas gabungan Polisi dan Linmas terpaksa turun membantu menertibkan warga yang memenuhi jalanan sekitar rumah mantan kekasih Vanny Rossyane itu.
BACA JUGA: Panglima Berambisi Jadi Lima Besar Negara Pengirim Pasukan PBB
Meski sedikit kuwalahan, warga akhirnya mau tertib dan membiarkan ambulance dan mobil pengawalan itu berhenti di depan rumah duka.
Suasana sedikit kacau tatkala peti mati yang berisi jenazah Freddy hendak diturunkan oleh petugas. Warga berebut mendekat dan ingin memegang peti mati warna cokelat itu.
BACA JUGA: PENTING! Pesan Laksamana Saat Melepas 173 Jemaah Haji TNI AL 2016
Keributan kecil sempat terjadi antara penjaga rumah Freddy dengan warga dan awak media. Untung, keributan itu cepat diredam petugas.
Kurang lebih 20 menit, jenazah Freddy disemayamkan di rumah duka. Lantas, bersama kedua kakak dan anggota keluarga lainnya, serta ratusan pelayat, jenazah itu digotong menuju masjid Nur-Rohmah yang jaraknya 200 meter dari rumah duka.
Jenazah disholatkan di masjid tersebut. Kembali teriakan tahlil dan takbir mengiringi perjalanan jenazah Freddy.
Setelah disholatkan, jenazah langsung digotong menuju tempat peristirahatan terakhir. TPU Kalianak (Mbah Ratu) tujuannya. Di sana, makam Freddy berada di Blok A. bergabung bersama sanak keluarga lainnya, termasuk kakak kandungnya bernama Chandra.
Jenazah Freddy terpaksa menumpuk makam saudaranya karena minimnya lahan di pemakaman tersebut.
Walau tergenang air, liang kubur tempat peristirahatan Freddy tetap digunakan. Isak tangis dari kakak pertama dan keduanya, Elok dan Eko terdengar pelan berbaur dengan teriakan tahlil dan takbir dari warga. ''Allahu Akbar Allahu Akbar,''. Pertanda pentingnya sosok Freddy dimata keluarga dan tetangganya.
Suasana ramai tersebut sudah terlihat di rumah kediaman Freddy sejak pagi. Puluhan kursi sudah berjejer rapi di sana. Puluhan warga juga sibuk menyiapkan segala sesuatu menyambut kedatangan pria yang jadi salah satu korban eksekusi mati jilid III LP Nusakambangan itu. (rid/did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Tanyakan soal Pemotongan Dana PKH, Simak Jawaban Penerima PKH
Redaktur : Tim Redaksi