Jenderal Andika Bertemu IDI, Bahas Perkembangan Obat Pengencer Darah Pasien COVID-19

Kamis, 10 September 2020 – 01:45 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa kembali menggelar pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Pertemuan ini membahas pengajuan kerja sama penelitian obat pencegah pengentalan darah terkait dengan penanganan COVID-19.

BACA JUGA: Mengintip Kegiatan Bu Hetty Andika Perkasa bersama Para Istri TNI di Semarang

Pertemuan ini merupakan yang kali keduanya dengan agenda pembicaraan melibatkan pasien-pasien COVID-19 yang dirawat di RS TNI AD sebagai sampel penelitian.

Dalam kesempatan ini, juga hadir dr. Purwati dari Unair dan perwakilan Badan Intelijen Negara (BIN) yang sudah bekerja sama soal uji klinis obat COVID-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Menteri Agama Fachrul Razi Menangis, Johan Budi Geregetan, Din Syamsuddin Kecewa

"TNI AD dan dan BIN bersama dr. Purwati akan memberikan dukungan terhadap penelitian obat mencegah pengentalan darah untuk menangani pasien COVID-19," kata Andika dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/9).

Jenderal Andika memastikan, terkait dengan penelitian ini, pihaknya akan memberikan dukungan penelitian terapi tersebut dan akan akomodir segala kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian.

BACA JUGA: Ada Calon Taruna Akmil Positif Covid-19, Jenderal Andika Beri Perintah Khusus

Penelitian obat pengencer darah yang dilakukan bertujuan untuk menurunkan angka kematian pasien akibat mengidap virus corona sehingga, menghapus stigma bahwa COVID-19 menyebabkan kematian.

Salah satu tim peneliti obat itu, dr. Prasetyo Widhi Buwono menjelaskan kematian pasien virus corona disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah.

"Sudah banyak jurnal terutama pasien yang meninggal kemudian dilakukan otopsi ternyata didapatkan kematiannya adanya sumbatan di pembuluh darah. Pembuluh darah di paru, otak, dan organ lainnya. Namun persentase masuknya COVID-19 itu 80 persen ada di paru, 20 persen masuk di organ lain, ginjal, hati, pembuluh darah diseluruh tubuh," kata Prasetyo. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler