jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI Budiman mengatakan tes keperawatan bagi calon prajurit wanita TNI sudah dihapus.
Dia menyatakan bahwa penghapusan tes keperawanan itu sudah diberlakukan di tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
BACA JUGA: Ditanya soal Keperawanan, Anya Geraldine Beri Jawaban Mengejutkan
“Sudah efektif, sudah diberlakukan untuk seluruh matra, baik darat, laut maupun udara," kata Mayjen Budiman sesuai Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan (Rakornikes) Tahun 2022 di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/4).
Sesuai arahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, kata Budiman, tes keperawanan tak memengaruhi mereka ketika menjalani pendidikan, latihan, dan bahkan penugasan sebagai wanita TNI.
BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa: Sejak Mei Sudah Tidak Ada Tes KeperawananÂ
Oleh karena itu, lanjut dia, Jenderal Andika Perkasa menghapus tes keperawanan dari pemeriksaan badan calon prajurit wanita TNI.
"Bapak Panglima TNI menghapuskan persyaratan tersebut dalam buku petunjuk teknis pemeriksaan badan calon prajurit TNI," ujar Budiman.
BACA JUGA: Jenderal Andika Pastikan Tak Ada Lagi Tes Keperawanan Calon Istri Prajurit TNI AD
Menurut dia, kebijakan Jenderal Andika itu tidak terkait langsung terhadap melonjaknya pelamar calon prajurit wanita.
Namun, kebijakan penghapusan tes keperawanan pada dasarnya untuk memberikan prinsip hak asasi manusia (HAM) bagi wanita yang kebetulan sudah tidak lagi perawan, baik karena sengaja maupun tidak.
Sehingga, masih memiliki kesempatan menjadi prajurit wanita TNI selama mereka mempunyai kemampuan intelektual dan fisik yang baik.
"Itu semua berkaitan dengan kredibilitas yang bersangkutan dan kami memiliki serangkaian tes untuk melihat hal tersebut. Namun, yang jelas masalah itu tidak lagi menjadi hal yang standar yang ada dalam juknis (petunjuk teknis)," kata Mayjen Budiman.
Kebijakan penghapusan tes keperawanan dalam rekrutmen calon prajurit TNI dilontarkan Jenderal TNI Andika Perkasa saat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) pada 2021.
Saat itu, Andika menyebutkan tes tersebut dianggap tidak lagi memiliki relevansi terhadap tujuan pendidikan militer.
"Karena itu, yang tidak ada lagi hubungannya tidak perlu lagi," kata Jenderal Andika. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi