Jenderal Andika Loyal dan Mengerti Keinginan Jokowi, Pantas jadi Panglima TNI

Selasa, 14 September 2021 – 11:02 WIB
Politikus Partai Gerinda Arief Poyuono menyebut sosok KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa pantas menjadi Panglima TNI. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menyatakan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa paling tepat untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. 

Arief menegaskan bahwa Jenderal Andika merupakan sosok yang loyal dan mengerti keinginan Presiden Joko Widodo alias Jokowi

BACA JUGA: Respons Meutya soal Spekulasi Jenderal Andika jadi Panglima TNI

“Jenderal yang loyal dan mengerti keinginan Jokowi untuk menduduki Panglima TNI itu adalah Jendral TNI Andika Perkasa yang saat menjabat sebagai KSAD,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (14/9). 

Jabatan Panglima TNI yang diemban Hadi Tjahjanto sebentar lagi akan berakhir karena yang bersangkutan akan memasuki masa pensiun November 2021. 

BACA JUGA: Selain Jenderal Andika, Laksamana Yudo dan Marsekal Fajar Juga Pantas Jadi Panglima TNI

Menurut Arief, tentu saja Kangmas Jokowi sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, harus memilih sosok penganti Panglima TNI 

Dia menambahkan sosok Panglima TNI sangat penting bagi Kangmas Jokowi. Menurutnya, dibutuhkan sosok yang tentu saja loyal, mengerti perintah presiden, dan juga untuk mendukung keberlangsungan pemerintahan Kangmas Jokowi ke depan hingga 2024. 

BACA JUGA: Jazuli Minta Jokowi tak Memperpanjang Masa Dinas Panglima TNI

“Menurut track record dari sisi loyalitas, kebersamaan, dan tahu sama tahu dalam menjaga stabilitas keamanan negara, serta sangat bisa diandalkan oleh Kangmas Jokowi, maka sosok Kasad Jendral Andika Perkasa yang paling pas untuk menduduki posisi Panglima TNI,” kata Arief. 

Dia menambahkan KSAD Jenderal Andika Perkasa merupakan sosok yang paling mengerti dan pas untuk bisa menjalankan tiga perintah Presiden Jokowi kepada TNI. 

Perintah itu, pertama, prajurit TNI masa depan harus memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru serta menjunjung tinggi kemandirian strategis alutsista produk dalam negeri.

Kedua, prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra. 

Menurut Arief, presiden menegaskan TNI harus mampu bersinergi dengan kementerian dan lembaga seperti Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).

“Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui operasi bakti dan program Tentara Manunggal Membangun Desa,” pungkas Arief Poyuono. (boy/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler