jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa beserta jajaran kembali melakukan kegiatan pemantauan berkala dengan RSPAD terkait proses penanganan COVID-19 pada Kamis (11/6).
Dalam kegaiatan ini, Jenderal Andika dan RSPAD membahas tentang stok reagen PCR robotic yang menipis serta permintaan convalescent plasma dari beberapa wilayah.
BACA JUGA: Jenderal Andika Kerahkan Dokter Terbaik untuk Korban Kecelakaan Helikopter
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Budi Sulistya mengatakan, pihaknya mulai kekurangan stok reagen PCR untuk memeriksa apakah seseorang benar positif COVID-19 atau tidak.
“Keterbatasan kami bahwa ekstrak RNA ini, masih 8.496. Namun, ternyata yang robotic tinggal 300 sampel, nah sisanya sebanyak 8.196 itu manual. Untuk yang manual ini kalau sampel di atas 200 berisiko memang, perlu ketelitian pipet. Karena yang pipet bisa berpengaruh pada hasil,” ujar Budi dalam laporan ke Jenderal Andika seraya menyarankan untuk dilakukan pengadaan reagen yang robotic secepatnya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Oknum Honorer Tipu Mahasiswa, Ade Armando Santai, PPPK Nasibmu Kini
Pemenuhan terhadap stok reagen PCR robotic RSPAD dilakukan agar proses penanganan COVID-19 saat ini dapat terus berjalan sehingga mampu mengurangi angka penyebarannya.
Tidak hanya pemenuhan stok, RSPAD juga meminta convalescent plasma untuk di sejumlah wilayah.
BACA JUGA: Jenderal Andika Minta Unjani Bisa Bersaing di Kancah Internasional
“Ada permintaan yang datang dari Surabaya, Banjarmasin dan Makassar terkait convalescent plasma. Semuanya bisa kami dukung dengan pengiriman teknik khusus 29 kantong. Surabaya sendiri terdapat dua pasien, Banjarmasin dua pasien, dan Makassar hanya untuk stock,” sambung Budi.
Merespons permintaan itu, Jenderal Andika langsung berkomitmen untuk memenuhinya.
“Sebanyak 10.000 stok reagen RNA robotic akan TNI AD kirimkan untuk memenuhi persediaan RSPAD,” kata Andika.
Diketahui, pemantauan laporan yang dilakukan Jenderal TNI Andika Perkasa bersama dengan jajaran petinggi kepada RSPAD, merupakan upaya yang terus dilakukan agar angka positif COVID-19 berkurang.
Setiap kebutuhan penanganan COVID-19 selalu diupayakan cepat terpenuhi kembali, sehingga segala prosesnya dapat terlaksana dengan lancar. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan