jpnn.com, JAKARTA - Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara diikuti oleh seluruh matra TNI, yakni AD, AU, dan AL, serta dari Polri hingga Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN).
Latsitarda digelar di daerah berbeda setiap tahunnya. Latsitarda ke-42 2022, digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA: Jenderal Andika: Laporkan Setiap Perkembangan, Penentu Keputusan Ada Pada Saya
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa Latsitarda bisa menjadi salah satu sarana integrasi para taruna, baik secara internal maupun eksternal.
Dia berharap setelah selesai dari Latsitarda ini, masing-masing peserta sudah punya nomor telepon seluler rekan-rekan yang mengikuti latihan tersebut.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Menunjukkan Empati, Orang Tua Paja TNI AD Akmil 2022 Sangat GembiraÂ
"Selesai dari Latsitarda saya ingin semua punya nomor ponsel teman-temannya (peserta), supaya menjadi bentuk awal integrasi dengan rekan-rekan di institusi maupun yang bukan institusi pemerintah di masa depannya, dan itu sangat berharga," kata Panglima dikutip dari kanal Jenderal TNI Andika Perkasa di YouTube, Kamis (14/7).
Latsitarda bermanfaat untuk terus membangun jiwa sosial kemasyarakatan dari para taruna.
BACA JUGA: Komisi I Minta Jenderal Andika Soroti Kasus Karumkit Merauke Ditikam Anak Buah
“Yang nantinya 20 tahun, 30 tahun kemudian (para taruna) akan berdiri di posisi kami (saat ini) dan saya ingat bapak-bapak ibu-ibu, pada saat kami dulu latihan seperti ini sampai sekarang (hal itu) tidak akan lupa," kata Jenderal Andika.
Sementara, Direktur Pendidikan Akademi TNI Brigjen TNI Dedi Prihatmodjo menyebutkan Latsitarda merupakan latihan rutin yang dilakukan oleh taruna tingkat 4 TNI, yang digelar setahun tahun sekali. Adapun lama latihan sekitar satu bulan. “Bukan taruna saja, tetapi juga diikuti oleh mahasiswa lokal,” ungkap Brigjen Dedi.
Menurut dia, ada beberapa sasaran program seperti fisik dan nonfisik.
Program nonfisik seperti sosialisasi tentang akademi, bahaya narkoba, dan beberapa kegiatan lain di masyarakat.
Kemudian, program fisik seperti mengajarkan para taruna untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan seperti membantu masyarakat dalam membangun jalan, jembatan, dan sarana ibadah. Para taruna yang ikut Latsitarda, sebelum kegiatan telah dibekali agar dapat menyelesaikan program dengan baik. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi