jpnn.com, SUBANG - Alumni Akabri tahun 1989 atau biasa disebut Altar 89 terus membantu pemerintah demi menjaga ketahanan pengan dan pemulihan ekonomi nasional serta perekonomian rakyat kecil.
Kali ini, Altar 89 dipimpin Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto melakukan kegiatan menanam bibit jagung dan di lahan 350 hektare Desa Manyingsal, Subang, Jawa Barat, Kamis (3/8).
Agus menerangkan, kegiatan ketahanan pangan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Karena, menurut dia, dampak dari wabah COVID-19 bukan hanya kesehatan saja.
“Sesuai arahan Bapak Presiden dan Bapak Kapolri, dampak COVID-19 tidak hanya kesehatan saja. Tetapi, dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat,” kata Agus.
BACA JUGA: Mantan Kepala BAIS Ingat Jenderal Gatot Nurmantyo Redam Bentrokan TNI-Polri, Saat Itu Mirip Perang
Oleh karena itu, Altar 89 berusaha memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk ketahanan pangan guna memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
Jenderal bintang tiga ini menambahkan, kegiatan tersebut sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA: Ini Perkembangan Terbaru Kasus Suap Djoko Tjandra di Kepolisian, Satu Jenderal Belum Ditahan
Makanya, kegiatan ketahanan pangan melibatkan pemerintah, petani, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan partisipasi masyarakat.
"Kabupaten Subang sangat memungkinkan untuk melakukan pembudidayaan lahan dalam rangka membangun ketahanan pangan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkontribusi kepada negara dalam menjawab peringatan FAO terkait krisis pangan dunia,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Subang Ruhimat dan perwakilan dari Bank BNI, Altar Akabri 89 juga menyediakan 2.000 paket bantuan sosial dan masker. Paket kebutuhan bahan pokok itu dikhususkan untuk petani yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Pemberian bantuan alat pertanian berupa empat unit traktor, tujuh unit alat penanam jagung otomatis, cangkul, garpu, dan pompa air. Tidak lupa, Altar 89 juga melakukan perbaikan jalan menuju Desa Manyingsai agar distribusi hasil pertanian tidak terhambat. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan